Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Layu Sebelum Berkembang

4 November 2020   20:53 Diperbarui: 4 November 2020   20:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : designyoutrust.com

sangat disayangkan, jadi terdakwa
usia baru seumur jagung  

bukan salah bunda mengandung
tapi, nasi telah menjadi bubur

masa-masa indah
seharusnya erat dalam genggaman
justru berakhir petaka

putaran roda melaju cepat
dari kota ke kota, dari pulau ke pulau
bagai Ali Topan anak jalanan

seketika petualangan harus terhenti
terbentur dinding hukum

mungkin ini sebuah pembelajaran
kita sebagai orang tua

janganlah mudah
melepas begitu saja, si buah hati

tengoklah dulu
layakkah dia melakukan hal itu
tak lain, demi masa depan si buyung semata

Jangan biarkan anak-anak kita
layu sebelum berkembang

* Singhasari, 4 November 2020 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun