Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meronta

2 November 2020   20:49 Diperbarui: 2 November 2020   21:10 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar chelebelleslair.tumblr.com

tak perlu ada dusta
di antara kita, sia-sia belaka

biarkan aku mengecup bibirmu
selagi angan terpaku rindu

gerimis hujan, merintih
tagih janji tak pernah terpenuhi

mengapa tak jua disesali?
mumpung ada waktu benahi diri

sebatang sungai mengalir keruh
berlumpur dusta bawa ke hulu

entah, terima atau tidak
hiraukan jangan, acuh tak acuh

dingin malam menggigil
berkabut sutra putih

dan aku masih tetap di sini
menanti dengan pasti

* Singhasari, 2 November 2020 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun