tak perlu ada dusta
di antara kita, sia-sia belaka
biarkan aku mengecup bibirmu
selagi angan terpaku rindu
gerimis hujan, merintih
tagih janji tak pernah terpenuhi
mengapa tak jua disesali?
mumpung ada waktu benahi diri
sebatang sungai mengalir keruh
berlumpur dusta bawa ke hulu
entah, terima atau tidak
hiraukan jangan, acuh tak acuh
dingin malam menggigil
berkabut sutra putih
dan aku masih tetap di sini
menanti dengan pasti
* Singhasari, 2 November 2020 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!