Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bertukar Peran adalah Hal yang Lumrah

31 Oktober 2020   10:36 Diperbarui: 31 Oktober 2020   10:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: fineartamerica.com

Tukar Peran Rumah Tangga

Memang tidak semua orang dapat bertukar peran dalam rumah tangganya masing-masing. Apalagi dia seorang ayah yang sudah terlanjur sejak dahulu kala tugasnya hanya mencari uang untuk menghidupi keluarga.

Sedangkan bunda bertugas mengurusi keperluan rumah tangga, keperluan putra putrinya, dan tetek bengek lainnya yang berhubungan dengan urusan dalam rumah tangga. Budaya semacam ini telah berlaku sejak lama dalam kehidupan berumah tangga.

Seiring berjalannya waktu memasuki abad ke-21 di era milenial pergeseran kebiasaan / budaya terjadi dalam kehidupan nyata sehari-hari di rumah tangga. Para bunda, ibu-ibu rumah tangga ikut membantu ayah mencari uang, baik di dalam atau di luar rumah. Tak lain hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup berumah tangga demi kesejahteraan keluarga.

Hidup gotong royong dalam rumah tangga   

Sudah seharusnya hidup bergotong royong di dalam rumah tangga. Kita ingat dulu bagaimana orang tua kita membagi tuntas pekerjaan kepada seluruh anak-anaknya, ada yang membersihkan rumah dan halaman, ada yang mencuci piring, ada yang mengepel lantai dan lain sebagainya. Tapi kini semua pekerjaan itu cukup dilakukan oleh seorang pembantu rumah tangga. 

Orang tua beranggapan anak-anak cukup belajar menimba ilmu saja, untuk urusan-urusan yang lain serahkan saja pada orang tua. Hingga akhirnya, anak-anak kurang bertanggung jawab dan tak peka akan lingkungan, mereka hanya pandai secara akademik semata.

Padahal pembagian tugas dalam rumah tangga, melatih kedisiplinan anak-anak untuk bertanggung jawab atas tugasnya. Ini tentunya akan berpengaruh pada anak-anak ketika berinteraksi di masyarakat nantinya. 

Sebuah gambaran sederhana seperti yang saya alami dari sejak kecil ini adalah didikan dari orang tua tempo dulu. "Setiap kali pulang dari 
sekolah terlebih dahulu harus mengganti pakaian, lalu mencuci  tangan dan membasuh muka, baru kemudian makan siang, setelah  selesai makan piring dan gelas harus dicuci sendiri". 

Bukankah ini sepele? Tapi sangat berpengaruh pada kehidupan kita dan apa hikmah yang dapat dipetik dari kebiasaan tersebut? Tak lain dan tak bukan, "Kedisplinan" dan "Tanggung Jawab". Hingga dewasa sampai saat ini kebiasaan itu masih tetap saya lakukan. Semoga manfaat!

* Singosari, 30 Oktober 2020 *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun