Mohon tunggu...
Junus Tirtasurja
Junus Tirtasurja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Bandung, TK, SD , SMP , SMA , S1 di Bandung .2012 Dec-Nov 2014 bekerja di sekitar Pontianak.(Tayan Hilir)..Saat ini di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Mesti Merdeka?

18 Mei 2017   08:11 Diperbarui: 18 Mei 2017   08:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama saya tidak buka account saya di Kompasiana..entah kenapa pagi ini saya begitu semangat untuk menulis apa yang ada di pikiran saya..mudah2an pembaca tidak kecewa membaca tulisan ini karena saya jadi mulai lagi ...jadi seperti bayi lagi yang baru belajar berjalan..

Referendum Minahasa..baru saya tahu setelah saya buka2 internet...kenapa begitu? padahal sedikit berita mengenai FPI  langsung muncul di TV..mungkin masalah referendum tidak mempunyai nilai berita sehingga tidak ada tv yang mau memberitakannya...tapi biasanya tv ada kejadian kecil saja langsung muncul...kenapa ini tidak?

Setelah saya membaca beberapa artikel saya baru tahu bahwa awalnya adalah dari putusan pengadilan Ahok, memang masalah BTP ini saya amati setelah berbincangan dengan teman2 saya yang Muslim, mereka langsung mengatakan Ahok salah menghina Islam, padahal dari kata2 mereka saya tahu bahwa mereka tidak mempelajari apa2 tentang masalah ini langsung saja mengambil kesimpulan.. Sedangkan dari pihak yg Kristen mereka membela Ahok jadi kesimpulan saya pro Ahok Non Muslim,,dan Hater Ahok Muslim...walaupun dari yang pro Ahok mengatakan bahwa yang Muslim pun ada yang pro Ahok,, tapi pengamatan saya tidak seperti itu. tidak ada Muslim yang Pro Ahok...buktinya ? lihat saja hasil Pemilu provinsi DKI...

Setelah keputusan pengadilan Ahok keluar...timbul suara2 dari luar negeri...Uni Eropa, PBB, Belanda, bahwa vonis untuk Ahok tidak adil,,saya bukan ahli hukum, cuma saya tahu bahwa itu tidak adil dari kata2 ahli hukum..Jadi ada sesuatu yang salah di sini.

Indonesia memang mayoritas Muslim, yang lain minoritas,,jadi dari masalah ini yang minoritas merasa tidak mendapat tempat di NKRI...maka mereka perlu membuat tempat baru , tempat baru yang bisa menghargai hasil kerja minoritas..tidak salah bukan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun