Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah Ibadah

*Memuji Dia* *Menjadi Orang yang Bermanfaat*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembeli atau Pengguna Layanan adalah Raja

30 Desember 2024   18:47 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembeli dan Penjual (Pexels.com/Photo by Kampus Production)

Pembeli atau pengguna layanan adalah raja, slogan ini mungkin sering kita dengar. Jadi mau tidak mau pembeli harus dilayani oleh pemberi layanan sebaik mungkin layaknya raja. Pemberi layanan harus memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggannya karena bila tidak, maka pembeli atau pengguna layanan akan kecewa sehingga dia tidak akan pernah lagi datang ke tempat tersebut.

Karakter melayani harus ditanamkan oleh pihak yang memberi layanan terutama kepada pegawai atau pekerjanya. Memang karakter ini tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi harus dipelajari, dipraktekkan sehingga menjadi kebiasaan.

Untuk membiasakan karakter melayani, pemberi layanan harus rutin memantau pegawai atau pekerjanya agar selalu ramah serta memberi pandangan kepada mereka bahwa pembeli atau pengguna jasa itu adalah raja yang harus dilayani dengan baik. Karena pegawai atau pekerja tetap bisa bekerja karena masih ada pembeli atau pengguna layanan yang tetap setia, seandainya tidak ada pembeli atau pengguna layanan lagi yang datang, maka usaha tersebut akan gulung tikar, akhirnya pegawai atau pekerja akan berdampak pemutusan hubungan kerja.

Seperti halnya di hotel - hotel, bank - bank dan juga di perusahaan penerbangan semua karyawannya diajarkan untuk melayani dengan sopan, ramah, dan murah senyum. Perilaku yang demikian akan membuat pembeli atau pengguna layanan merasa nyaman dan tenang dengan pelayanan yang penuh dengan keramahan dan kesopanan. 

Dengan demikian orang yang merasakan layanan dari pemberi layanan atau jasa akan menceritakan pengalaman yang dia rasakan kepada orang lain dan ini menjadi suatu bentuk promosi dari pembeli atau pelanggan layanan yang berharga dan sangat menguntungkan bagi pemberi layanan, di mana ini merupakan promosi bentuk kesaksian langsung. Akhirnya akan semakin banyak pembeli atau pengguna layanan yang berminat merasakan pelayanan yang diberikan oleh pemberi layanan.

Dengan persaingan yang semakin ketat antara pemberi layanan dengan yang lain untuk menarik pembeli atau pengguna layanan, mau tidak mau harus dilakukan strategi untuk bersaing dengan sehat antara si pemberi layanan dalam hal menarik pelanggan layanan. Di sinilah dibutuhkan kreativitas pemberi layanan bagimana caranya menarik minat pelanggan dalam hal bentuk pelayanan prima atau utama yang harus diberikan kepada konsumen.
 
Mungkin kita pernah mengalami pada saat kita menggunakan jasa atau membeli barang di tempat yang khusus menjual barang tertentu dengan banyak toko di tempat tersebut. Kita akan lebih senang membeli barang di tempat pelayanannya sopan dan ramah, kemudian baru kita berpikir dengan harganya. 

Memang sudah menjadi keinginan setiap orang bila kita dilayani dengan baik, ramah dan sopan, maka kita akan merasa senang dan ada keinginan untuk membeli di tempat itu lagi atau menggunakan layanan itu lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun