Kecerdasan dan pendidikan tinggi bukanlah jaminan bahwa seseorang akan berperilaku baik atau sukses. Orang-orang dengan pendidikan tinggi dan jabatan penting sudah sering terlibat dalam tindakan yang tidak terpuji, seperti korupsi, seperti yang kita lihat di media. Dalam hal ini, teman-teman yang dulunya lebih pintar dan cerdas saat kuliah belum tentu lebih sukses dibandingkan dengan kita yang hanya memiliki pendidikan atau pengetahuan yang cukup.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, orang lebih mudah mendapatkan informasi tentang bagaimana pejabat publik berperilaku dan bekerja. Di masa lalu, ketika teknologi belum berkembang, kita mungkin cenderung menganggap bahwa orang yang berpendidikan tinggi dan cerdas pasti baik hati dan akan sukses. Namun, saat ini, dengan kemudahan mendapatkan informasi, kita dapat melihat bahwa pendidikan tinggi dan kecerdasan tidak selalu berarti sifat baik.
Kecerdasan dan pendidikan tinggi memang memberikan keuntungan, tetapi karakter dan perilaku baik adalah dasar utama yang menentukan apakah keuntungan itu digunakan untuk hal-hal baik atau buruk. Kita dapat melihat contoh orang-orang inspiratif yang berhasil membawa perubahan besar karena integritas dan etika kerja mereka, meskipun mereka mungkin tidak berpendidikan tinggi. Misalnya, seorang pedagang kecil yang jujur dan setia kepada pelanggannya dapat menjadi panutan bagi orang lain.
Kecerdasan dan pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang menjadi orang yang baik, menurut pendapat saya. Banyak orang dengan kemampuan biasa justru memiliki karakter yang baik dan menjadi panutan di lingkungan mereka, baik di masyarakat maupun tempat kerja. Perilaku dan karakter yang baik ini lebih banyak dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan sosial seseorang.
Lingkungan keluarga, khususnya, memiliki peran besar dalam membentuk karakter seseorang. Didikan orang tua sangat memengaruhi perkembangan mental anak-anak. Anak-anak cenderung meniru perilaku atau karakter orang tua mereka. Begitu pula dengan lingkungan sekitar, yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap perkembangan karakter anak hingga dewasa.
Tetapi pembentukan karakter bukan hanya tugas keluarga. Selain itu, lingkungan sosial, seperti komunitas atau organisasi, sangat penting. Misalnya, masuk ke komunitas agama, kelompok pemuda, atau tempat kerja yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip positif dapat membantu seseorang memperkuat sifat baiknya. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa kita berada di tempat yang mendukung pertumbuhan pribadi kita.
Pendidikan formal juga dapat memengaruhi karakter. Sekolah atau perguruan tinggi tidak hanya harus memberi siswa pengetahuan, tetapi mereka juga harus mengajarkan etika dan moral melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelajaran khusus, atau program pengembangan karakter lainnya.
Membangun integritas menjadi semakin penting dalam dunia saat ini, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian penting dari kehidupan. Karakter seseorang lebih mudah dikenali oleh orang lain, dan perilaku buruk dapat dengan cepat merusak citra diri. Dalam dunia maya, generasi muda menghadapi banyak kesulitan. Mereka dihadapkan pada godaan materialisme dan tekanan untuk tampil sempurna. Akibatnya, membangun iman yang kuat dan berpegang pada nilai-nilai moral adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Keluarga adalah tempat pertama yang harus dimulai untuk memiliki karakter dan tingkah laku yang baik. Orang tua harus menjadi panutan dan aktif mendidik anak-anaknya, termasuk memberikan nasihat yang baik, membiasakan mereka untuk rajin beribadah, dan menanamkan prinsip-prinsip spiritual. Untuk memiliki iman yang kuat untuk menghadapi godaan dunia, terutama ketika kita dewasa, kita juga perlu merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kesimpulan: Karakter yang baik adalah dasar kesuksesan yang sebenarnya. Pendidikan dan kecerdasan adalah penting, tetapi nilai-nilai etika dan moral adalah yang mengarahkan hidup kita. Dengan membangun karakter yang baik sejak kecil dan terus mempertimbangkan langkah kita sebagai individu, kita tidak hanya akan menjadi orang yang lebih baik, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada lingkungan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H