Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar jadi Penulis

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kenangan Tentang Ibu di Hari Ibu

22 Desember 2024   11:02 Diperbarui: 22 Desember 2024   15:14 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ucapan hari ibu |George Dolgikh / Pexels 

Hari ini, 22 Desember, adalah Hari Ibu. Sebuah hari yang sangat istimewa untuk mengenang dan menghormati sosok seorang ibu, pahlawan dalam kehidupan kita. Bagi saya, Hari Ibu selalu menjadi momen penuh kehangatan sekaligus haru. Mengingat Ibu yang telah tiada, hati saya dipenuhi rasa rindu yang mendalam, tetapi juga syukur atas segala pengorbanan dan cinta kasihnya kepada kami anak-anaknya.

Ibu adalah sosok yang melahirkan saya, merawat, dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang. Dengan segala keterbatasan yang ada, Ibu tidak pernah mengeluh. Beliau selalu memastikan kami, anak-anaknya, tumbuh dengan baik dan sehat, mendapatkan Pendidikan yang layak, dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana Ibu bekerja keras tanpa kenal lelah dan batas waktu, hanya demi kebahagiaan keluarga.

Ibu membesarkan delapan orang anaknya, tiga laki-laki dan lima perempuan. Meskipun hanya seorang ibu rumah tangga, beliau mampu mengurus semua anak-anaknya dengan penuh cinta dan kesabaran. Setiap hari, Ibu selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kami, baik dalam mendidik, merawat, maupun mendukung setiap langkah kami. Ketulusan dan ketangguhan beliau adalah hal yang luar biasa.

Saya masih ingat betapa hangat senyuman Ibu setiap kali melihat kami berhasil mencapai sesuatu, sekecil apa pun itu. Ibu adalah orang pertama yang selalu menyemangati dan memberi nasehat kepada kami saat kami jatuh, dan selalu mendukung kami untuk bangkit kembali. Nilai-nilai ketulusan, kesabaran, dan kerja keras yang beliau tanamkan menjadi warisan paling berharga dalam hidup kami yang tidak akan pernah kami lupakan.

Enam tahun yang lalu, Tuhan memanggil Ibu. Kehilangan itu meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi saya dan saudara-saudara saya. Air mata kami menetes tanpa hentinya mendengar kepergian ibu yang tiba-tiba tanpa kami duga sebelumnya. Namun, di tengah duka, kami selalu berusaha untuk tetap kuat, karena itulah yang Ibu inginkan dari kami. Hingga saat ini, jasa-jasa Ibu selalu menjadi inspirasi bagi kami untuk terus melangkah dan meraih impian.

Di Hari Ibu ini, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu, meskipun beliau sudah tiada. Terima kasih atas cinta dan pengorbananmu yang tidak pernah putus. Doa kami selalu menyertaimu, Ibu, semoga engkau tenang di sisi-Nya. Kasihmu akan selalu hidup dalam hati kami, menjadi pelita yang menerangi langkah kami ke depan.

Hari Ibu juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menghargai kehadiran ibu dalam hidup kita. Bagi yang masih memiliki ibu, peluklah mereka, sampaikan terima kasih, dan bahagiakan mereka selagi masih ada waktu. Tidak ada yang lebih berharga dari kasih seorang ibu, yang tulus tanpa pamrih. 

Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu di dunia. Semoga kasih dan ketulusan mereka selalu menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita jadikan setiap hari sebagai Hari Ibu dengan memberikan cinta dan penghormatan kepada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun