Dukung, jangan kendalikan. Berikan anak ruang untuk membuat keputusan sendiri, tetapi tetap ada di sisinya untuk memberikan panduan jika dibutuhkan. Misalnya, jika anak memilih jurusan sekolah, bantu dengan memberikan informasi, bukan memaksakan pilihan.
Percayai kemampuan anak. Biarkan anak mencoba dan belajar dari kesalahan mereka. Ini adalah bagian penting dari proses pembelajaran dan membantu mereka membangun rasa percaya diri.
Beri kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Jika anak menghadapi masalah, tanyakan apa yang mereka pikirkan sebagai solusi. Dorong mereka untuk mencari jawaban sendiri, dengan dukungan Anda sebagai mentor.
Berkomunikasi dengan terbuka. Bangun komunikasi yang sehat dengan anak. Dengarkan pendapat mereka tanpa menghakimi, dan berikan masukan dengan cara yang membangun, bukan mengkritik.
Tetapkan batasan yang jelas. Meskipun penting untuk memberikan kebebasan, tetap tetapkan batasan yang masuk akal. Hal ini membantu anak memahami tanggung jawab dan konsekuensi dari setiap keputusan yang mereka buat.
Kapan Orang Tua Harus Terlibat?
Ada saat-saat di mana orang tua perlu terlibat aktif, misalnya:
Keselamatan dan kesehatan: Ketika anak menghadapi situasi berbahaya atau risiko kesehatan.
Moral dan etika: Untuk membentuk karakter dan nilai-nilai positif.
Keputusan besar: Seperti memilih pendidikan atau langkah karier, tetapi tetap memberikan anak ruang untuk berpendapat.
Kesimpulan