Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar jadi Penulis

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Terbaik dari yang Terbaik, Kunci Sukses di Era Persaingan Kerja

29 November 2024   09:11 Diperbarui: 30 November 2024   07:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi terbaik dari yang terbaik harus menjadi motivasi dalam hidup ini. Hidup di zaman sekarang ini tidak sama dengan dulu, sebelum teknologi berkembang dan dengan adanya keterbukaan informasi publik. Zaman sekarang ini teknologi semakin canggih dan informasi sangat mudah didapat dengan hanya modal smartphone dan kuota internet.

Semua orang berlomba – lomba menjadi yang terbaik dari yang terbaik dengan cara berusaha menambah pengetahuan dengan mengikuti kegiatan – kegiatan pengembangan keahlian atau keterampilan melalui seminar, workshope dan lain – lain baik secara daring maupun luring. Ada juga belajar secara otodidak dengan memanfaatkan media internet seperti youtube.

Sekarang ini begitu sulit mendapatkan pekerjaan, apalagi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Karena biasanya lowongan pekerjaan untuk posisi jabatan tertentu sangat sedikit yang dibutuhkan, sehingga untuk mendapatkan posisi tersebut dibutuhkan keahlian atau keterampilan, tentu saja orang yang terbaik dari yang terbaik yang paling berpeluang untuk diterima.

Untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik tidak hanya mengandalkan nilai akademik yang diperoleh di bangku kuliah saja, tetapi harus memiliki keahlian pendukung atau tambahan yang tidak didapat di bangku kuliah. Keahlian tersebut diperoleh dari keaktifan mengikuti kursus, seminar, workshope dan lain – lain, serta melatih diri dengan meningkatkan jam terbang agar pengalaman semakin bertambah.

Dengan sulitnya mendapatkan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh pihak yang membuka lowongan kerja di zaman sekarang ini, mengakibatkan banyak orang yang berpendidikan tinggi sulit memenuhi persyaratan apabila hanya mengandalkan pengetahuan yang didapat saat kuliah. 

Setiap ada lowongan pekerjaan yang dibuka oleh pihak pemerintah atau swasta begitu banyak peminat yang berbondong – bondong untuk melamar. Tentu saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar tidak mudah. Karena pada prinsipnya pelamar yang dibutuhkan harus orang yang memang kompeten di bidang yang dilamar.

Biasanya pelamar yang mengikuti seleksi tidak hanya orang yang belum memiliki pekerjaan. Tetapi banyak juga pelamar yang sudah bekerja. Kemungkinan mereka melamar untuk menaikkan penghasilan, latar belakang pendidikan atau keahlian  sesuai, dan tentu saja untuk meningkatkan karir.

Biasanya yang diterima bekerja di pemerintahan atau swasta adalah orang – orang yang memiliki pengalaman bekerja dengan memiliki keahlian di bidangnya masing – masing. Pada umumnya mereka adalah orang – orang yang sudah bekerja di tempat lain. Dengan memiliki pengalaman dan keahlian bekerja, sehingga memudahkan mereka diterima.

Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana nasib mereka yang baru tamat kuliah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai atau tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan?

Mau tidak mau harus merubah pola pikir bahwa ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah tidaklah cukup menjadi modal untuk melamar pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian. Harus ada usaha ekstra keras untuk mendapatkan keahlian atau keterampilan yang didapat di luar bangku kuliah dengan cara mengikuti kursus, seminar, workshope dan lain – lain.

Kegiatan – kegiatan untuk menambahkan keahlian atau keterampilan ini harus sudah dimulai pada saat masih kuliah. Tinggal mengatur waktu saja kapan bisa mengikuti kegiatan – kegiatan di luar jam kuliah sehingga tidak mengganggu jam kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun