Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Bermanfaat

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengucap Syukur, Kunci Kedamaian Hidup

24 November 2024   12:15 Diperbarui: 24 November 2024   17:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bersyukur |RDNE Stock Project/Pexels

Mengucap syukur kepada Tuhan adalah hal yang patut untuk disyukuri, karena apa yang kita dapatkan bukan atas kemampuan kita sepenuhnya. Bersyukur bukan hal yang mudah untuk dilakukan manusia, dan hanya sedikit yang mampu melakukannya. Kebanyakan manusia hanya bisa bersungut - sungut apabila apa yang diharapkan tidak terpenuhi.

Mengucap syukur atas apa yang dimiliki hari ini merupakan pemberian dari Tuhan yang patut untuk diaminkan. Apabila kita hanya bersungut - sungut, maka yang kita rasakan adalah ketidakdamaian dalam hati dan pikiran kita, sehingga hal ini akan membuat kita kecewa, dan semangat hidup dalam melakukan aktivitas sehari - hari semakin berkurang bersemangat.

Belajar mengucap syukur itu harus dibiasakan dalam kehidupan sehari - hari, sebab kemampuan untuk memiliki karakter mengucap syukur terhadap apa yang didapat bukan muncul dengan sendirinya. Dibutuhkan suatu pola pikir yang positif dalam menerima apa saja yang sudah menjadi milik kita, yang mana semua itu atas pemberian dari Tuhan.

Kita harus berpikir bahwa kita bisa sehat dan mampu menjalani segala aktivitas kehidupan kita dalam satu hari penuh bukan atas kekuatan kita sendiri. Semua itu karena adanya campuran tangan Tuhan dalam hidup kita. 

Tuhan campur tangan akan kehidupan kita, karena Dia yang menciptkan tubuh dan rohani kita. Ini artinya kita adalah milik Dia dan hidup mati kita ada di tangannya. Demikian juga dengan berkat yang kita dapatkan dalam satu hari semua itu atas sepengetahuannya dan campur tangannya. 

Kita sebagai manusia tidak boleh mengintervensi Tuhan akan hidup dan berkat yang kita dapatkan. Semua itu Dia berikan kepada kita atas kehendak-Nya. Walaupun tidak sesuai dengan yang kita harapkan, tetapi bagi Tuhan itulah yang terbaik bagi kita. 

Sebagai manusia ciptaa-Nya kita hanya bisa berusaha dan bekerja keras serta mengandalkan Tuhan atas apa yang sudah kita lakukan. Kita hanya boleh berpengharapan dan menerima apa yang akan Dia berikan. Hanya itu yang bisa kita lakukan, dan apapun hasilnya harus kita ucapkan dengan syukur, karena itulah yang terbaik bagi hidup kita.

Dengan bersyukur, hati kita akan dipenuhi kedamaian, dan hidup menjadi lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun