Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Dunia Penulisan

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meninggalkan Jejak yang Bermakna

23 November 2024   08:53 Diperbarui: 23 November 2024   12:52 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu terus berjalan, dan hari selalu berganti, minggu, bulan dan tahun turut berganti tanpa ada yang bisa menghentikannya. Berjalannya waktu, maka usia kita juga turut bertambah, dengan bertambahnya umur, maka daya tahan tubuh kita semakin ikut lemah terutama otot kita akan semakin kendor. Hanya otak yang bisa tetap bertahan bila kemampuannya terus dilatih dan diasah.

Seiring berjalannya waktu yang kita gunakan untuk mengisi aktivitas hari – hari.  kita juga harus mengisi hari - hari kita dengan aktivitas lain di luar pekerjaan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain. Terlebih khusus mengembangkan kemampuan sesuai dengan minat dan keinginan kita. Hal tersebut dilakukan agar hidup kita tidak monoton dengan aktivitas yang begitu – begitu saja. Di samping itu juga bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Kita hidup di dunia ini karena ada maksud dan tujuan dari Sang Pencipta. Di mana kita harus bisa bermanfaat bagi orang lain. Kita bisa bermanfaat bagi orang lain, bila kita memiliki sesuatu yang bisa diberikan kepada orang lain, baik materi, ilmu pengetahuan, motivasi atau terlebih khusus bisa menginspirasi orang lain. Hidup ini hanya sementara saja, jadi harus ada sesuatu yang kita tinggalkan bila kelak kita tidak ada lagi di dunia ini.

Manusia mati meninggalkan nama, dan gajah mati meninggalkan gading. Perumpamaan tersebut sering kita dengar. Itu artinya bahwa kita harus bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi orang lain dengan kemampuan yang kita miliki. Percuma kita memiliki kepintaran dan kecerdasan bila kita tidak mau berbagi ilmu dengan orang lain. 

Karena apa yang kita miliki itu adalah anugrah dari Tuhan yang harus kita bagikan kepada orang lain. Kita akan diingat dan dikenang orang lain bila kita meninggalkan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya kita memiliki kemampuan menulis, maka kita menulis sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, dan apa yang menjadi tulisan kita tersebut menjadi rujukan bagi ilmu pengetahuan.

Mari kita memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan kemampuan atau bakat yang kita miliki. Dengan memanfaatkan waktu luang, hidup kita akan terasa bersemangat untuk melakukan hal – hal yang baik dalam meningkatkan kemampuan kita. Kita harus memiliki sudut pandang, bahwa selagi kita hidup di dunia ini harus ada sesuatu yang bermanfaat yang kita berikan kepada orang lain. 

Bila kita memiliki pola pikir demikian, maka kita akan semakin bersemangat untuk berkontribusi memberikan yang baik kepada orang lain. Bila suatu kelak nanti kita tidak ada lagi di dunia ini, maka kita akan tetap diingat dan dikenang, karena kita bermanfaat bagi banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun