Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Human Resources - Human Resources

Si pembaca yang ingin jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pentingnya Pembinaan IKM untuk Peningkatan Kualitas Produk

15 November 2024   14:24 Diperbarui: 15 November 2024   20:38 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi IKM (pexels.com/Quang Nguyen)

Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan tulang punggung pendongkrak perekonomian di negara kita ini. Hal ini sudah bisa kita lihat pada saat terjadinya pandemi covid -19. Di mana IKM ini masih bisa eksis berproduksi untuk menghasilkan produk yang akan dijual khususnya pasar tradisional.  

Beda jauh dengan industri – industri skala besar banyak tutup karena sulit mendapatkan bahan baku dan memasarkan produknya keluar negeri karena terjadi lockdown di negara – negara tujuannya. IKM ini sering menghadapi berbagai tantangan dalam proses produksi, pengelolaan bisnis, dan pemasaran, hal ini kemungkinan besar disebabkan keterbatasan kompetensi dan peralatan dari sumber dayanya.

Untuk itu, pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan sangat dibutuhkan agar pelaku usaha IKM dapat beradaptasi dengan perkembangan industri, meningkatkan kualitas produk, serta memperluas pasar. Pembinaan industri kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas produk dan memperkuat daya saing mereka di pasar, baik domestik maupun internasional.

Pembinaan industri dapat memberikan wawasan kepada pelaku IKM mengenai pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya standardisasi dalam produksi. IKM akan dibekali dengan informasi mengenai standar mutu produk yang sesuai dengan persyaratan seperti : SNI (Standar Nasional Indonesia) dan Standar Internasional. Ini tidak hanya memastikan produk mereka memenuhi ekspektasi pasar, tetapi juga mengurangi resiko produk cacat yang dapat merugikan reputasi bisnis di mata konsumen. Pembinaan juga dapat mencakup peningkatan dalam pengujian kualitas produk, penerapan sistem manajemen mutu yang efektif, dan penggunaan alat ukur serta teknologi yang tepat untuk memastikan kualitas produk tetap konsisten.

Salah satu aspek yang paling penting dalam pembinaan adalah pengenalan mengenai inovasi dan teknologi terbaru dalam proses produksi. Banyak IKM yang masih mengandalkan metode tradisional atau kurang efisien dalam memproduksi barang mereka. Pembinaan dapat membuka akses bagi IKM untuk memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan pada saat yang sama meningkatkan kualitas produk.

Pembinaan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan SDM di dalam IKM itu sendiri. IKM sering kali kesulitan dalam mengelola tenaga kerja yang terampil, karena banyak tenaga kerja yang tidak memiliki pelatihan atau kualifikasi yang memadai. 

Dengan pembinaan yang tepat, IKM bisa mendapatkan akses kepada pelatihan keterampilan, baik dalam hal produksi, manajemen kualitas, maupun pemahaman terhadap kebutuhan pasar. Pelatihan yang diberikan dapat meliputi berbagai aspek, mulai dari teknik produksi yang lebih efisien, keterampilan manajerial, hingga pemasaran produk. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, kualitas produk yang dihasilkan akan semakin baik, karena tenaga kerja yang terlatih akan lebih terampil dalam menjalankan proses produksi dengan ketelitian yang lebih tinggi.

Proses produksi yang efisien sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Pembinaan kepada IKM membantu mereka untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang terjadi dalam proses produksi, serta menemukan cara untuk mengurangi pemborosan (waste) dalam proses tersebut. Misalnya, melalui pembinaan, IKM dapat diterapkan konsep yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, pembinaan juga bisa memperkenalkan prinsip-prinsip pengendalian kualitas untuk memastikan setiap tahap produksi menghasilkan produk dengan cacat minimal. Pembinaan ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas produk secara berkesinambungan, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan daya saing produk di pasar.

Banyak IKM yang kesulitan dalam mengatur anggaran produksi, menentukan harga jual yang kompetitif, atau mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi. Pembinaan dalam hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana merencanakan anggaran, mengelola kas, serta strategi pengelolaan inventaris dan pemasaran produk. Selain itu, pengelolaan manajerial yang lebih baik juga dapat mengoptimalkan kinerja IKM dalam hal manajemen SDM, organisasi produksi, dan distribusi. Dengan sistem manajerial yang kuat, IKM dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional, yang pada akhirnya berimbas pada peningkatan kualitas produk.

Pemahaman terhadap peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kualitas produk, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup perlu diketahui pelaku IKM. Pembinaan yang dilakukan oleh pihak berwenang atau lembaga yang kompeten dapat memberikan informasi mengenai regulasi yang harus dipatuhi oleh IKM, seperti peraturan standar nasional dan internasional, prosedur sertifikasi produk, serta kewajiban lingkungan. Dengan pemahaman yang baik tentang regulasi ini, IKM dapat memastikan bahwa produk yang mereka hasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga memenuhi persyaratan hukum yang berlaku. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan mempermudah IKM dalam menembus pasar yang lebih besar, baik nasional maupun global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun