Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Human Resources - Prahum

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musuh Terberat adalah Pola Pikir yang Keliru

13 November 2024   14:42 Diperbarui: 13 November 2024   14:50 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pola Pikir (pixels.com/pixabay)

Musuh terberat yang menjadi penghalang kita untuk maju dan berkembang dalam meraih sukses adalah diri kita sendiri. Banyak orang yang mengharapkan kesuksesan dalam kehidupannya, tetapi itu hanyalah sebatas harapan alias impian. Impian yang akan digapai tidak bisa tercapai hanya karena rasa takut yang lebih mendominasi di dalam pikiran. Fisiknya ingin melangkah untuk memulai tetapi hati dan pikiran sudah terlebih dahulu dikuasi rasa takut. Akhirnya hanya bisa berdiam dengan merenungkan angan - angan yang hanya ada di kepala.  

Akibat tidak bisa mengendalikan rasa takut dalam diri sehingga hanya sedikit orang sukses daripada orang yang tidak sukses di dunia ini. Di mana orang yang sukses dalam bidang tertentu adalah orang yang menyadari bahwa rasa takut tersebut muncul akibat pola pikir yang keliru dalam menafsirkan sesuatu yang akan dilakukan untuk meraih impian. Tetapi banyak orang berpikir rasa takut itu diakibatkan oleh orang lain yang selalu menganggap remeh dirinya.  

Bagaimana bisa maju dan berkembang dalam meraih impian bila rasa takut itu sudah menguasai hati dan pikiran kita. Mental kita sudah down terlebih dahulu. Belum lagi pikiran sudah dikuasai rasa cemas, kuatir dan takut. Akibat pola pikir yang salah sehingga membuat kita tidak berani melakukan sesuatu demi meraih sukses. Kadang kita tidak menyadari bahwa diri kita lah musuh terberat yang terlebih dahulu harus dikendalikan bila ingin meraih kesuksesan dalam hidup.

Bila ingin maju dan berkembang maka yang terlebih dahulu diperhatikan adalah pola pikir. Apabila pola pikir sudah bisa dikendalikan dengan melatih dengan selalu berpikiran positif, maka semuanya tinggal menyesuaikan. Pola pikir inilah titik kritis yang harus dilatih terus dan dibiasakan agar setiap ada sesuatu yang akan dikerjakan tidak takut terlebih dahulu. 

Bila pola pikir ini bisa dikendalikan, maka segala sesuatu yang akan dikerjakan akan terasa mudah dan semangat dalam mengerjakannya. Sehingga lambat laun akan terbentuk mental yang kuat atau biasa disebut mental sekuat baja. Bila sudah terbentuk mental baja, maka segala hambatan dan rintangan bukan lagi menjadi masalah tetapi menjadi penyemangat untuk ditaklukan.

Orang sukses adalah orang yang memiliki mental baja. Mental ini terbentuk dengan sendirinya akibat terbiasa melatih diri berpikiran positif. Orang bermental baja tidak takut untuk melakukan sesuatu dan menganggap semua itu merupakan sebuah tantangan yang harus ditaklukkan. Bila mereka bisa menaklukkannya, maka akan ada rasa puas tersendiri dalam diri mereka. 

Bagi mereka pekerjaan yang menantang itu merupakan langkah untuk menuju kemajuan dan keberhasilan. Bila mereka sulit melakukannya, maka mereka akan mundur sebentar untuk mempelajari kesulitan yang dihadapi. Bila sudah ditemukan solusinya maka mereka akan maju lagi dengan prinsip tidak ada kata menyerah.

Bila ingin memiliki karakter pemberani dalam hal yang positif maka mulailah merubah pola pikir. Kendalikan pola pikirmu terlebih dahulu. Berpikirlah bahwa tidak ada yang sulit di dunia ini untuk dikerjakan dan dilakukan. Semuanya memiliki ilmu dan cara untuk mengerjakannya, tinggal niat dan kemauan kita untuk tetap berusaha menyelesaikannya. Semua akan terasa mudah dan gampang apabila kita sudah memiliki mental baja dan petarung dalam meraih sesuatu.

Musuh terberat dalam diri kita yang harus dilawan terlebih dahulu sebelum melangkah menggapi impian adalah diri kita sendiri. Bila pola pikir yang keliru ini bisa dikendalikan dengan baik dan diluruskan, maka yakinlah segala impian besar yang ada dalam kepala kita akan mudah untuk diraih dengan memandang segala hambatan, rintangan dan tantangan hanya sebagai batu loncatan untuk mengapai impian yang lebih tinggi. Salam sukses selalu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun