Mohon tunggu...
Jun Pur
Jun Pur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Travel | Live

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memilih

24 April 2014   19:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai penggemar film, seperti diingatkan lagi beberapa tahun yang lalu ada film keluaran tahun 1992, tentang idealisme, MELAKUKAN apa yang seharusnya dilakukan dan TIDAK MELAKUKAN apa yang seharusnya tidak dilakukan, judulnya "A Few Good Men".

Yang harus dilakukan adalah melindungi mereka yang tidak mampu melindungi diri-nya sendiri.

Yang harus dilakukan adalah "menyatakan apa yang benar adalah benar, salah adalah salah", apapun konsekuensinya.

Yang harus tidak dilakukan adalah penghilangan nyawa seseorang dengan alasan "kesetiakawanan", "pembinaan mental" dan seterusnya.

Film yang dibintangi oleh Tom Cruise, Demi Moore, Jack Nicholson, dan Kevin Bacon ini menceritakan betapa kasus yang tadinya "tidak dianggap penting" oleh seorang perwira pemimpin pangkalan militer, malah menjadi akhir yang tragis buat karir militer perwira tadi yang bertabur bintang penghargaan.

A few good men yang dimaksud adalah para pengacara pidana pengadilan militer yang "berani" menyeret seorang perwira ke kursi terdakwa.

Sebetulnya para pengacara itu adalah bagian dari kesatuan itu, tapi alih-alih membela membabi-buta perwira tadi dengan alasan "Spirit de Corps", para pengacara itu tetap membela apa yang mereka anggap benar.

Memang susah memilih untuk bisa menjadi "A Few Good Men", salah-salah bisa dianggap tidak setia kawan, tidak berbela rasa, terlalu idealis, terlalu melankolis, atau bila hidup di jaman OrBa bisa dibilang subversif, dan dituduh PKI!

Sayangnya "A Few Good Men" hanyalah sebuah cerita film di Amerika, fiktif pula. Namun seharusnya kita semua bisa bercermin, bahwa membunuh orang tanpa dasar yang jelas atau dengan alasan yang diada-adakan itu adalah perbuatan melawan kemanusiaan. (JPR)

#tulisan ini didedikasikan untuk ibu yang anaknya tewas tertembak dan masih mencari keadilan dengan berpayung hitam di depan istana negara setiap hari Kamis (Kamisan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun