Belakangan ini, terdapat kebijakan yang diusulkan oleh beberapa sekolah untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi jam 5 pagi. Kebijakan ini diusulkan dengan alasan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi siswa untuk belajar dan menghadapi ujian yang semakin berat. Namun, saya berpendapat bahwa kebijakan ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan siswa dan akan berdampak negatif pada kesehatan mereka.
Pertama-tama, memajukan jam masuk sekolah menjadi jam 5 pagi tidak masuk akal secara fisiologis. Menurut American Academy of Sleep Medicine, remaja memerlukan 8-10 jam tidur per hari untuk kesehatan yang optimal. Jika siswa harus masuk sekolah pada pukul 5 pagi, mereka harus bangun paling lambat pada pukul 4 pagi, dan itu berarti mereka harus tidur pada pukul 8 atau 9 malam. Namun, penelitian menunjukkan bahwa remaja cenderung memiliki pola tidur yang lebih lambat, yang berarti mereka sulit tidur pada waktu yang lebih awal. Jika mereka tetap memaksakan diri untuk tidur lebih awal, itu dapat menyebabkan kurang tidur dan masalah kesehatan yang terkait dengan kurang tidur, seperti kelelahan, depresi, dan penurunan kinerja kognitif.
Kedua, memajukan jam masuk sekolah menjadi jam 5 pagi dapat mempengaruhi aktivitas ekstrakurikuler siswa dan kegiatan keluarga. Aktivitas ekstrakurikuler adalah bagian penting dari pengalaman belajar siswa dan dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan lainnya. Namun, jika mereka harus bangun pagi-pagi sekali, mereka mungkin tidak memiliki waktu atau energi untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, memajukan jam masuk sekolah dapat menyebabkan siswa pulang lebih awal dari sekolah, yang dapat membatasi waktu yang mereka miliki untuk berinteraksi dengan keluarga dan menyelesaikan tugas rumah.
Ketiga, memajukan jam masuk sekolah menjadi jam 5 pagi dapat mempengaruhi produktivitas siswa dan kualitas pendidikan yang mereka terima. Kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja kognitif dan mengurangi kemampuan siswa untuk berkonsentrasi dan belajar dengan efektif. Jika siswa masuk sekolah dalam kondisi yang kelelahan dan kurang tidur, mereka mungkin tidak dapat memahami pelajaran dengan baik atau mengingat informasi yang mereka pelajari. Hal ini dapat mempengaruhi nilai akademik mereka dan kualitas pendidikan yang mereka terima secara keseluruhan.
Sebagai kesimpulan, kebijakan untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi jam 5 pagi seharusnya tidak dilakukan. Kebijakan ini tidak masuk akal secara fisiologis, dapat mempengaruhi aktivitas ekstrakurikuler siswa dan kegiatan keluarga, dan dapat mempengaruhi produktivitas siswa dan kualitas pendidikan yang mereka terima. Sebaliknya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H