Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humor

Penghakiman Seorang Jendral di Suatu Kerajaan

13 Februari 2023   13:00 Diperbarui: 13 Februari 2023   12:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Natalia Y. on Unsplash

Di suatu masa, di sebuah dinasti, seorang jendral ditangkap oleh penegak hukum dinasti. Jendral tersebut ditangkap atas pembunuhan terhadap salah satu prajuritnya. 

Jendral tersebut ditangkap bersama dengan sejumlah antek-anteknya yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Mereka dibawa ke paviliun Dewa Keadilan, untuk menjalani pemeriksaan dan persidangan. 

Hakim yang bertugas untuk menangani kasus tersebut merupakan salah seorang hakim yang tidak banyak dikenal oleh penduduk kerajaan tetapi memiliki peran yang vital di kerajaan tersebut sebagai penasihat raja, juga penasihat hukum dalam jalinan kerjasama antar kerajaan. 

Proses penegakan hukum atas jendral dan antek-anteknya tersebut berlangsung sangat lama. Perlu berbulan-bulan bagi hakim dan jajarannya untuk mengusut kasus tersebut hingga mencapai titik yang benar-benar adil. 

Tentu saja hakim kerajaan dan pengaju hukuman menghadapi banyak hambatan selama proses ini. Hal ini karena aktor yang bermain dalam kasus ini tidak semata segelintir orang yang terlibat dalam pembunuhan prajurit itu saja, melainkan ada bersinggungan dengan pejabat-pejabat besar dan kelompok bandit kelas kakap yang ada di kerajaan tersebut. 

Kelompok-kelompok eksternal ini memang tidak ada campur tangan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh jendral bersama antek-anteknya. Meski demikian, karena jendral tersebut merupakan bagian yang sering terlibat dalam kasus-kasus gelap di dalam kerajaan, serta informasi vital yang diketahui oleh jendral tersebut yang dapat membahayakan kelompok-kelompok tersebut, mereka pun harus terlibat, entah itu untuk membela jendral, atau membuat jendral tersebut menerima hukuman mati. Apapun itu asalkan membuat jendral itu tidak sampai membocorkan informasi-informasi transaksi gelapnya bersama mereka, yang dapat membahayakan kelompok mereka dan diketahui publik. 

Maka, wahai segenap rakyat kerajaan, jangan terlalu menyudutkan hakim beserta jajarannya. Karena yang dihadapi mereka bukan hanya jendral dan antek-antek pelaku pembunuhan prajurit itu saja. Melainkan masih ada aktor-aktor besar lain yang menekan dan dapat membahayakan hakin dan jajarannya. Bahkan di paviliun Dewa Keadilan pun, sungguh sulit untuk menemukan lilin yang menyala. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun