Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Syair Luka

18 Mei 2020   15:02 Diperbarui: 18 Mei 2020   14:59 8114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari demi hari kujalani tanpa jiwa
Hari demi hari angin melintas seperti biasa
Aku terjebak di ruangan yang sunyi dan tak berpintu
Langit abu-abu dapat kulihat di balik jendela

Tak ada bisikan yang menyapa telingaku
Tak ada surat yang di atas mejaku
Tinta pena mengering di wadahnya
Karena engkau yang mengirimnya pun telah tiada

Kasihku, kau sungguh harus tahu
Jalan ini tak sanggup aku tanpamu
Di balik jendela tak satupun bintang terlihat
Kunyanyikan lagu menyambut kesendirianku

Sepanjang tahun kalender tampak sama
Pilu datang di hari-hari setelah kau pergi
Teramat berharga dirimu untuk dapat terlupa
Maka kesedihan adalah jalan yang kupilih untuk menjagamu selalu ada di hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun