Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dia Bukanlah Sampah

4 Mei 2020   08:10 Diperbarui: 4 Mei 2020   08:24 15481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia hidup penuh dengan kepalsuan
Sebagaimana ia tersenyum meski ia tak ingin
Jangan melihatnya hidup dengan nikmat
Sebab lebih banyak tanggungan di pundaknya

Senyum tertarik panjang dengan bibir manis itu
Amat menawan dan menyilaukan
Namun matanya berkata lain
Redup di matanya, apakah kau melihatnya?

Jangan merasa lebih tinggi dari dirinya
Sebab langit tidak pernah meneriakinya
Justru menangis merasakan perih dan sedihnya
Ia lebih bermartabat daripada dirimu dan diriku

Ia berkesempatan sebagai manusia terhormat
Namun dunia memang sangat nakal
Sekedar untuk menjaga adik-adiknya
Ia melangkahkan kakinya di jalan berlumpur itu

Aku tidak lebih kuat daripada dirinya
Kau pun akan runtuh bila menapaki jalannya
Sedangkan ia dihujat dunia yang sombong
Tak melihat isi hatinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun