Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyelami Keadaan Ibadah Jemaat Awal dalam Lockdown

10 April 2020   13:51 Diperbarui: 10 April 2020   13:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asianews.it | umat kristen di korea utara yang beribadah di toilet dan ditutupi selimut, gambaran jemaat awal yang beribadah secara tersembunyi untuk menghindari para pemburu pengikut Kristus

Pekan suci di tahun 2020 ini berlangsung dengan nuansa yang berbeda bagi umat Katholik dan Kristen. Meski ibadah dilakukan secara daring, antusias umat untuk turut dalam peribadatan tidak luntur. Alih-alih keadaan lockdown membuat luntur, umat justru dapat menyelami bagaimana kondisi jemaat awal.

Lockdown membuat peribadatan diubah menjadi daring semenjak beberapa waktu ini. Lockdown tidak memungkinkan dilakukannya aktivitas yang melibatkan partisipasi banyak orang secara berdekatan. Terlebih untuk melakukan peribadatan bersama di gedung gereja.

Kondisi ini mengingatkan saya pada cerita jemaat awal. Para jemaat kala itu harus beribadah bersama secara tersembunyi. Hal ini dikarenakan pada saat itu jemaat awal diburu.

Pada awal pertumbuhan pengikut Kristus di awal masehi, jemaat yang tertangkap bisa saja dieksekusi di tempat. Karenanya peribadatan bersama saat itu diinformasikan secara rahasia dari mulut ke mulut. Ibadah juga dilakukan di tempat yang sangat rahasia.

Keadaannya memiliki permasalahan yang berbeda, namun keadaan yang sama. Umat tetap setia dalam kesusahan melakukan ibadah. Mereka beribadah dalam tekanan keadaan. Namun, tekanan tersebut tidak menyurutkan hasrat umat untuk beribadah, tapi justru menyalakan semangat dalam suka dan duka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun