Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fakta Seputar Angpao dalam Tradisi Tionghoa

1 Februari 2020   10:20 Diperbarui: 1 Februari 2020   10:30 13566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: istimewa


Tahun baru Cina identik dengan angpao. Angpao merupakan amplop kecil berwarna merah berisi uang yang biasanya diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Pemberian angpao dari orang tua kepada anak-anak mereka merupakan bagian dari tradisi dalam masyarakat Tionghoa. 

Dalam sejarah mitologi Cina, angpao berasal dari cerita singa buas yang biasanya masuk ke desa dan memangsa. Singa tersebut pada akhirnya diketahui takut dengan warna merah, sehingga masyarakat Tionghoa menggantung lampion merah. Tak heran pula merah menjadi warna khas bagi masyarakat Tionghoa. Angpao juga diberikan kepada anak-anak sebagai simbol bekal bagi mereka. 

Nah, dalam pemberian angpao ternyata ada beberapa fakta dan aturannya loh yang terikat dengan keyakinan masyarakat Tionghoa. 

Angpao selalu berwarna merah. Merah merupakan warna yang menjadi ciri khas masyarakat Tionghoa. Warna merah bagi masyarakat Tionghoa melambangkan kebaikan, kebahagiaan, kejayaan, semangat dan kesejahteraan. Warna merah juga dikaitkan dengan energi panas dan matahari, sehingga diharapkan akan selalu membawa kebaikan. 

"Merah" dalam bahasa Cina juga memiliki karakter yang mirip dengan karakter yang memiliki arti "makmur", sehingga warna merah menjadi digemari dan diharapkan membawa kemakmuran. Warna merah biasanya juga didampingi oleh warna lain, yakni warna kuning dan warna emas. Makna dari kedua warna tersebut juga memiliki arti yang baik bagi masyarakat Tionghoa. 

Jumlah uang yang diberikan dalam angpao haruslah genap. Bagi masyarakat Tionghoa, angka genap merupakan angka yang baik. Angka ganjil bagi masyarakat Tionghoa memiliki arti yang buruk dan duka. Namun, tidak semua angka genap memiliki arti yang baik dalam keyakinan Tionghoa. 

Selain harus berjumlah genap, uang dalam angpao jumlahnya tidak boleh berawalan angka 4. Angka 4 diyakini membawa ketidakberuntungan atau nasib buruk. Angka 4 dikaitkan maknanya dekat dengan kematian. Angka 4 merupakan angka yang sangat dihindari oleh masyarakat Tionghoa.

Dalam elevator misalnya, tidak akan ditemui tombol lantai 4. Dari tombol lantai 3 akan melompat ke lantai 5. Begitu juga untuk jumlah uang di angpao, angka 4 akan sangat dihindari. 

Dalam memberikan angpao, mereka yang wajib memberikan angpao adalah mereka yang sudah berkeluarga. Sebab mereka dianggap sudah mapan secara ekonomi.

Tradisi memberi angpao berpindah dari yang dulunya hanya menerima, kelak akan menjadi pemberi angpao. Sebab bila tidak dilakukan ada keyakinan bahwa nasib selama tahun tersebut akan menjadi sulit. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun