Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tampaknya masih menjadi pekerjaan yang diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Disinyalir bahwa dengan menjadi PNS akan menjamin kehidupan yang sejahtera. Tunjangan sebagai seorang PNS juga disinyalir menjadi variabel lain atas pertanyaan "mengapa PNS begitu diminati?".Â
Meski belakangan cukup banyak berita buruk mengenai orang-orang yang bekerja sebagai PNS, baik itu kasus perselingkuhan, porno, dan lain-lain, nyatanya tidak mengurangi magnet PNS sebagai pekerjaan yang diincar. Beberapa teman saya yang masih baru lulus dari pendidikan strata 1 bahkan menunggu dibukanya seleksi CPNS terbaru ini.Â
Di explore instagram bahkan saya sempat menemukan meme lucu mengenai PNS. Digambarkan seorang wanita (ibu) biasa saja melihat seorang pengusaha, namun langsung berbinar ketika melihat seorang PNS. Padahal, seorang pengusaha bisa saja penghasilannya berkali-kali lipat dari gaji+tunjangan seorang PNS golongan tertinggi.Â
 Hal yang sampai saat ini masih membuat saya geli, ketika mengingat bahwa tato pada beberapa suku di Indonesia merupakan bagian dari adatnya.Â
Tidak ada keinginan saya untuk menghapus tato yang ada di tubuh saya. Saya bahkan berniat untuk nambah lagi. Tentunya makin jauh dari PNS. Tidak mengapa, saya pun tidak tertarik untuk menjadi seorang PNS.Â
Dibandingkan dengan menjadi seorang PNS yang selalu dielu-elukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia (termasuk keluarga saya), saya merasa akan lebih hidup dengan pekerjaan yang punya tantangan seperti jurnalis, penulis, atau di lembaga/industri yang tidak parno dengan orang-orang bertato.Â
PNS tidak diatur untuk menjadi rumah bagi orang-orang bertato seperti kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H