Ibu bilang aku keajaiban
Mereka bilang aku keajaiban
Hadiah pertama untukku adalah nama, dan nama pula yang kelak kutinggalkan
Menjadi makhluk yang wajib memiliki nama, katanya adalah kasih
Katanya sangat penting
Di tanahmu, aku tak berarti penting
Di tanahmu, aku adalah hadiah
Di tanahmu, aku adalah warisan
Di tanahmu, aku adalah silsilah
Di tanahmu, aku adalah kuasa
Di tanahmu, aku adalah takdir
Di tanahmu, aku adalah harapan
Tak dikehendaki, namun tetap terjadi
Hadiah awal yang harus diterima
Namun, apakah akhir hanya tinggal sendiri?
Dapatkah memori menemani, suka maupun benci
Sulitnya menggantimu
Terkadang dibenci, karena masa pahit yang lalu tetap menyertaimu
Mampukah kau menguatkanku
Ataukah akan menenggelamkanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H