Melihat perkembangannya, sejak tahun 2021 jumlah investor saham telah meningkat 15,96% dari 3.451.513 di akhir tahun 2021 menjadi 4.002.289 pada akhir Juni 2022. Tren peningkatan tersebut telah terlihat sejak tahun 2020 ketika investor masih berjumlah 1.695.268. Uriep menambahkan, pada akhir semester I tahun 2022, investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64% dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun, seperti dikutip dari Berita Pers ksei.co.id 9 Juli 2022.
Dari Berita Pers KSEI disebutkan bahwa pada akhir semester I tahun 2022 jumlah investor saham lebih dari 4 juta investor dan jumlah ini didominasi oleh gen z dan milenial sebesar 81,64%, berarti ada sebesar 3 juta investor yang berasal dari gen z dan milenial, pertumbuhan nya juga sangat besar terhitung 15,96% peningkatan investor dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2022.Â
Investor saham sekarang seolah menjadi prospek kerja yang menarik bagi gen z dan milenial, menjadi jalan hidup bagi generasi tersebut. Terlihat dari animo yang sangat besar sebanyak 81,64% investor saham adalah gen z dan milenial.Â
Walaupun angka tersebut merupakan angka generalisasi jumlah investor saham yang terdiri dari berbagai unsur profesi seperti karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar, bukan tidak mungkin ke depan menjadi investor saham adalah prospek kerja yang dijadikan bukan sebagai pekerjaan paruh waktu lagi, tetapi menjadi pekerjaan yang utama, yaitu menjadi full time investor.
Berikut adalah dua alasan utama mengapa menjadi investor saham adalah sebuah prospek kerja menarik bagi gen z dan milenial saat ini.
Pertama, pertumbuhan investor gen z dan milenial semakin signifikan
Pertumbuhan jumlah investor ritel masih didominasi oleh kaum milenial atau usia di bawah 30 tahun sebesar 59,72% dari keseluruhan jumlah investor
Sebanyak 59,72% investor saham berusia 30 tahun ke bawah, sebuah indikator bahwa investasi saham sedang nge-hype di kalangan muda saat ini.Â
Ditambah dengan banyaknya influencer saham yang beredar di media sosial manapun, IG, FB, TikTok yang selalu berbagi berbagai pengalaman menjadi investor saham dan betapa mudahnya menjadi investor saham, membuat profesi investor saham sebagai sesuatu yang kekinian.Â
Branding "kekinian"Â dan "mudah"nya menjadi investor saham membuat para investor dari gen z dan milenial bermunculan.Â
Banyaknya para investor saham membuat pasar modal menjadi ramai, dan ramainya pasar modal merupakan indikator positif investor saham untuk melakukan jual beli.Â