Nah, sepertinya embrio yang selama ini dinanti-nanti, lebih dari 20 tahun berlalu, sebentar lagi bakal lahir jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta, Merak, Surabaya, hingga Banyuwangi sepanjang 870 kilometer.
Penantian panjang tol ini sebelumnya sempat tersendat. Akan tetapi, setelah di pegang oleh BUMN, semua berjalan lancar. Bukan kebetulan, saya dan beberapa teman hadir dan menjadi bagian dari Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa pada Senin, 12 November 2018 lalu.
Tol ini akan menjadi andalan perjalanan orang-orang dari Jakarta ke Surabaya tanpa penat karena macet. Ini menjadi salah satu pembuktian kerja BUMN era Jokowi, bahwa BUMN sanggup menuntaskan proyek yang sudah ditunggu lama oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Tol Trans Jawa yang dibangun dari Merak hingga Surabaya, diharapkan selesai pada akhir November 2018 ini. Untuk selanjutnya, pada Desember 2018 sudah dapat diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Tol ini juga akan menghubungkan Banyuwangi.
Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa ini saya, Kementerian BUMN, BUMN, dan teman-teman millennilas lainnya dimulai dari Kantor Jasa Marga Waru Gunung, Surabaya. Setelah sebelumnya dilakukan seremonial flag off start dari Kantor Gerbang Tol Waru Gunung Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang dilepas oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Di Pit Stop 2 ini Menteri Rini Soemarno mendengarkan paparan progres proyek Semarang-Solo-Ngawi. Setelahnya, dilanjutkan menuju Pit Stop 3, Kali Kuto untuk mendengarkan langsung perkembangan proyek Batang-Semarang.
Tak lama penjelasan, saya dan tim melanjutkan perjalanan menuju Rest Area 360 B dan menuju Banjaratna. Setelah Bu Menteri meninjau pekerjaan tol di Banjaratna, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Kanci-Pejagan Rest Area 229 B.
Ibu Menteri pun mengatakan, dengan adanya Tol Trans Jawa ini akan memberi peluang perekonomian. Disampaikan beliau juga bahwa biaya logistik akan jauh lebih murah karena akses transportasi semakin lebih cepat dan hemat waktu.