Menurut saya itu masalah yang seharus tak perlu dibesar-besarkan. Presiden dapat memberikan keputusan, Archandra tak perlu diberhentikan. Lagi-lagi, kepentingan politik di jalankan di ESDM. Ada hal-hal yang tidak diingini orang yang masih “RAKUS” dengan ESDM. Beragam cara dilakukan agar kepentingannya tak jatuh ke tangan orang lain. Ampun!!
Wajah Kementerian ESDM menjadi sorotan publik. Orang-orang yang ingin membersihkan negara dari tindakan korupsi, justru “dibuang dan dihancurkan”. Government Politics semakin panas. Kerakusan orang-orang yang mengatasnamakan pemerintahan terhadap saudaranya sendiri makin menjadi.
ESDM, akan dibawa ke mana jika orang-orang bertalenta sengaja terpenjara? Penegakan hukum tak lagi adil. Sudah sepantasnya, penegakan hukum mengambil tiga hal sebagai pembelajaran ini, penegakan hukum berdasarkan sunnatullah, profesional, dan hati nurani. Ini hal terpenting. Petinggi-petinggi hukum di negeri ini perlu tahu, atau tahu tetapi sengaja pura-pura tidak tahu, wallahu alam.
Mungkin dari sekian banyak penduduk negeri ini ada yang siap menduduki kursi ESDM? Nanti, dulu, Anda perlu baca syarat-syaratnya:
- Mampu menghasilkan 500 triliun untuk menopang negara.
- Pintar
- Negarawan sejati
- Berani melawan KPK
- Berhati malaikat
- Tahab fitnah,
- Berani melawan Freeport, Newmont, dan perusahaan-perusahaan yang punya kepentingan personal
- Tidak boleh gaduh
- Siap-siap di re-shuffle
- Siap masuk bui tanpa perkara yang jelas
Anda berminat?
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat kebaikan maka jaminan orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga warna selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai. Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat”.
–Soekarno--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H