Boleh dibilang, saya orang yang paling beruntung. Mengapa beruntung? Ya, salah satu provinsi (pulau) yangselama ini saya idam-idamkan untuk dikunjungi,akhirnya berhasil saya jejaki. Pulau yang namanya sudah termasyhur di seanteronegeri, tak saja sebagai tuan rumah di negeri sendiri, tetapi melanglang buanahingga mancanegara.
Sejenak mengenang lagu yang pernah dinyanyikan Andre Hehanusa kala itu tentang salah satu wilayahyang disebutnya. Mengidam-idamkan dapat bermain di pasir pantai Kuta dalamdeburan ombak. Saat itu saya membayangkan, kapan ya bisa ke Pulau Dewata yangbegitu indah dan memesona. Juga melihat pertunjukkan tari Kecak. Selama ini hanya di lihat dari balik layar kaca.
Jleeeb! Menginjakkan kakidi bandar udara Ngurah Rai Bali saat malam menjelang. So pasti, banyakmenyaksikan hal-hal indah yang sebenarnya dapat diabadikan. Hal pertama yangsaya ucapkan adalah, “Thank God! Mydreams come true, Bali!” Mencubit pipi kiri kanan, bermimpikah? Ternyata,tidak. Nyata.
Bali, di malam saja sungguh indah dan mengasyikkan, bagaimana di pagi atau siangnya.Hal-hal itu terus menggiring pikiran saya untuk cepat-cepat menjumpai pagi.Benar-benar, tak salah orang menyebutnya dengan Surga Dunia. Keindahannyaterpancar dari seni dan budayanya. Oya, saya bermalam di Kintamani tepatnya diVilla Ayu Kintamani-Toya Devasya, tak jauh dari Penelokan Batur. Saya tidaksendirian, bersama tujuh orang teman lainnya (dalam satu tim) berada di tempat penginapan yang sama.
Tempat yang asri, sejuk, dan damai tepat berada di kaki Gunung dan Danau Batur. Tuhanmemberikan Bali dengan keindahan yang sangat luar biasa. Bersyukurlah. Pendudukyang ramah-ramah memberikan nuansa berbeda. Pulau inilah yang menjadi incarantak hanya Winus (Wisatawan Nusantara), tetapi juga Wisman (WisatawanMancanegara). Aroma Bali menjadi magnet dunia untuk para penggila traveling.Bali, masih menjadi primadona utama tujuan wisata.
Bicara Bali, tentu tak lepas dari salah satutempat tujuan wisata di Indonesia yang relatif banyak jumlahnya. Dari bulan ke bulan, kunjungan wisatawan ke daerah tersebut terus mengalami kenaikan yang signifikan.Meski beberapa waktu lalu terjadi letusan gunung dan abu vulkanik, tetapi Balimasih tetap menjadi incaran wisman untuk dikunjungi. Dari tahun ke tahun,apabila dibuat perbandingan, di 2014 kunjungan wisatawan naik 6,65% dan di 2015 naik menjadi 38,75%.
Kenaikankunjungan wisatawan di Bali tersebut, tak lepas dari andil besar seorang putradaerah, yang beberapa waktu lalu pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan danPariwisata dalam dua kali rentang jabatan di era Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY), dialah Jero Wacik. Seorang menteri di zamannya yang sangatbertanggung jawab dan penuh loyalitas kepada negara untuk menjalankan kewajibanseperti yang sudah diamanatkan.
Pengusaha-pengusahadi Bali pun mengenal dan tahu, bahwa Jero Wacik sebagai orang yang suksesmengembangkan sektor pariwisata di daerahnya itu. Dia merupakan orang yanggigih dan mau belajar meski mengantongi ijazah Teknik Mesin.
Tak salahjika kursi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu JilidI di 21 Oktober 2004—1 Oktober 2009 jatuh kepadanya. Pada masanya, dirinyaterus mendorong kegiatan pariwisata di Indonesia untuk lebih aktif dan memilikikontribusi menjadi salah satu motor perekonomian nasional.