Mohon tunggu...
Junita Nita
Junita Nita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hoby saya make up/make up in orang kepribadian saya ramah suka bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan sosial emosional dapat menghambat mengelola emosi

20 Januari 2025   08:06 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional merujuk pada kesulitan atau hambatan yang dialami individu dalam mengelola emosi, membangun hubungan sosial yang sehat, serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Gangguan ini dapat muncul pada berbagai tahap kehidupan, baik pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Faktor penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari faktor biologis, lingkungan, hingga pengalaman sosial yang traumatis. Gangguan sosial-emosional dapat mempengaruhi kesejahteraan individu, kemampuan beradaptasi dalam masyarakat, dan kualitas hubungan interpersonal.

Jenis-Jenis Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

1. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial adalah salah satu gangguan sosial-emosional yang umum ditemukan, terutama pada remaja dan dewasa muda. Individu yang mengalami gangguan ini sering merasa takut atau cemas dalam situasi sosial, misalnya berbicara di depan umum, berinteraksi dengan orang asing, atau bahkan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Rasa cemas ini bisa sangat mengganggu, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain, membuat keputusan sosial, dan membangun hubungan yang sehat. Gangguan kecemasan sosial sering kali disertai dengan gejala fisik seperti gemetar, berkeringat, atau detak jantung yang cepat, yang semakin memperburuk rasa cemas dan membatasi keterlibatan sosial.

2. Gangguan Perilaku Antisosial (Conduct Disorder)

Gangguan perilaku antisosial adalah kondisi di mana individu menunjukkan pola perilaku yang agresif, melanggar norma sosial, dan kurang empati terhadap orang lain. Gangguan ini sering muncul pada anak-anak dan remaja, dan dapat mencakup perilaku seperti perundungan (bullying), kekerasan fisik, kebohongan, atau pencurian. Anak-anak dengan gangguan perilaku antisosial sering kali kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang positif dan lebih cenderung berkonflik dengan teman sebaya, guru, atau anggota keluarga. Penyebab gangguan ini bisa melibatkan faktor genetika, pengalaman traumatis, atau pola asuh yang kurang mendukung.

3. Gangguan Depresi

Gangguan depresi pada anak dan remaja sering kali tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga keterampilan sosial dan emosional mereka. Anak-anak dan remaja yang depresi cenderung menarik diri dari interaksi sosial, merasa tidak berharga, dan kesulitan dalam berempati terhadap orang lain. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, yang pada gilirannya memengaruhi hubungan interpersonal mereka. Depresi dapat menyebabkan anak-anak dan remaja kehilangan minat dalam kegiatan yang biasanya mereka nikmati, serta meningkatkan risiko penyalahgunaan zat atau perilaku berisiko lainnya.

4. Gangguan Pengaturan Emosi (Emotional Dysregulation)

Gangguan pengaturan emosi terjadi ketika individu kesulitan dalam mengontrol atau menanggapi perasaan mereka dengan cara yang sesuai. Kondisi ini bisa melibatkan ledakan emosi yang tidak terkendali, seperti marah berlebihan atau menangis tanpa alasan yang jelas. Anak-anak dengan gangguan ini mungkin sering menunjukkan perilaku agresif atau impulsif, dan kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya secara positif. Gangguan pengaturan emosi dapat berhubungan dengan kondisi lain, seperti gangguan perhatian atau hiperaktivitas (ADHD), dan seringkali memerlukan pendekatan terapi untuk membantu individu belajar cara-cara yang lebih sehat dalam mengelola perasaan mereka.

5. Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun