Vygotsky adalah filsuf pertama yang menggambarkan tahap bicara pribadi dan menjelaskannya sebagai transisi antara bicara eksternal awal dan bicara batin yang hening. Ia juga menyatakan bahwa pikiran dan bahasa awalnya merupakan fungsi yang terpisah sebelum keduanya menyatu pada usia sekitar 7 tahun. Vygotsky percaya bahwa proses internalisasi bicara dan bahasa ini penting bagi perkembangan kognitif.
Vygotsky memandang percakapan pribadi sebagai metode pengaturan perilaku diri. Ia juga memandang bahasa sebagai alat untuk mempercepat pemahaman. Atas alasan ini, ia menyarankan bahwa anak-anak yang terlibat dalam percakapan pribadi secara teratur akan lebih kompeten secara sosial daripada mereka yang tidak. Percakapan pribadi dapat berguna dalam membantu anak melatih imajinasinya, melatih keterampilan memecahkan masalah, dan mengatur pikirannya.
Pidato pribadi diamati muncul pada saat seorang anak mengalami kesulitan dengan suatu tugas dan kemudian digunakan untuk membimbing pikiran dan tindakan mereka dengan terlebih dahulu mengatur dan mengaturnya.
Jean Piaget berteori bahwa pembicaraan pribadi berkurang seiring bertambahnya usia karena anak menjadi lebih tersosialisasi dan lebih menyesuaikan diri dengan pembicaraan eksternal, yang bertentangan dengan teori Vygotsky bahwa pembicaraan pribadi menghilang karena menjadi sunyi dan terinternalisasi.
Anak-anak prasekolah sering berbicara keras kepada diri mereka sendiri saat bermain dan menjelajahi lingkungan sekitar. Pembicaraan diri ini dikenal sebagai pembicaraan pribadi. Teori sosiokultural Vygotsky (1934/1986) menyatakan bahwa pembicaraan pribadi anak-anak digunakan untuk mengarahkan diri sendiri dan bahwa bahasa ini merupakan dasar bagi aktivitas mental kompleks di kemudian hari. Menurut Vygotsky, pembicaraan pribadi merupakan indikasi pemrosesan kognitif awal dan memungkinkan kita mendengar bagaimana anak-anak berpikir tentang perilaku mereka sendiri dan memilih tindakan.
Literatur penelitian telah menunjukkan bahwa private speech mengikuti jalur perkembangan yang dapat diprediksi pada anak-anak yang berkembang normal dan pada anak-anak yang diidentifikasi dengan masalah belajar yang serius (Berk & Spuhl, 1995). Menurut Vygotsky, private speech berkembang saat anak-anak mengalihkan social speech ke diri mereka sendiri untuk membimbing dan mengendalikan perilaku mereka. Penelitian mendukung pengamatan asli Vygotsky (1934/1986; 1930--1935/1978) tentang tren perkembangan kurvilinear keseluruhan untuk private speech yang terbuka. Artinya, private speech yang terbuka meningkat frekuensinya selama periode prasekolah, mencapai puncaknya sekitar usia 4 hingga 6 tahun, dan kemudian menjadi kurang umum di kemudian hari karena secara bertahap digantikan dengan bentuk-bentuk self-talk yang lebih terselubung, termasuk bisikan, gumaman yang tidak terdengar, dan akhirnya inner speech yang diam (Berk & Winsler, 1995; Krafft & Berk, 1998; Winsler & Naglieri, 2003).
Orang lain yang lebih berpengetahuan (MKO) adalah seseorang yang memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi atau pemahaman lebih besar daripada pelajar mengenai tugas, proses, atau konsep tertentu.
MKO dapat berupa guru, orangtua, pelatih, atau bahkan teman sebaya yang memberikan bimbingan dan pemodelan agar anak dapat mempelajari keterampilan dalam zona perkembangan proksimal mereka (kesenjangan antara apa yang dapat dilakukan anak secara mandiri dan apa yang dapat mereka capai dengan bimbingan).
Interaksi dengan orang lain yang lebih berpengetahuan tidak hanya meningkatkan kuantitas informasi dan jumlah keterampilan yang dikembangkan anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan fungsi mental tingkat tinggi seperti penalaran formal. Vygotsky berpendapat bahwa kemampuan mental yang lebih tinggi hanya dapat berkembang melalui interaksi dengan orang lain yang lebih maju.
Menurut Vygotsky, orang dewasa dalam masyarakat mendorong perkembangan kognitif anak-anak dengan melibatkan mereka dalam berbagai aktivitas yang menantang dan bermakna. Orang dewasa menyampaikan kepada anak-anak bagaimana budaya mereka menafsirkan dan menanggapi dunia.
Mereka menunjukkan makna yang mereka berikan pada objek, peristiwa, dan pengalaman. Mereka memberi anak apa yang harus dipikirkan (pengetahuan) dan bagaimana cara berpikir (proses, alat untuk berpikir).
Teori Vygotsky mendorong pembelajaran kolaboratif dan kooperatif antara anak-anak dan guru atau teman sebaya. Perancah dan pengajaran timbal balik merupakan strategi pendidikan yang efektif berdasarkan ide-ide Vygotsky.
Perancah melibatkan guru yang menyediakan struktur pendukung untuk membantu siswa menguasai keterampilan yang melampaui level mereka saat ini. Dalam pengajaran timbal balik, guru dan siswa bergiliran memimpin diskusi menggunakan strategi seperti meringkas dan mengklarifikasi. Baik perancah maupun pengajaran timbal balik menekankan konstruksi pengetahuan bersama, sejalan dengan pandangan Vygotsky.
Vygotsky menekankan pentingnya bahasa dalam perkembangan kognitif. Ucapan batin digunakan untuk penalaran mental, dan ucapan eksternal digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Awalnya, operasi-operasi ini terjadi secara terpisah. Bahkan, sebelum usia dua tahun, seorang anak menggunakan kata-kata secara sosial; mereka tidak memiliki bahasa internal.
Namun, setelah pikiran dan bahasa menyatu, bahasa sosial akan terinternalisasi dan membantu anak dalam penalarannya. Dengan demikian, lingkungan sosial akan tertanam dalam pembelajaran anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H