Mohon tunggu...
Junita Intan Pradana
Junita Intan Pradana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi FKIP Universitas Jambi Prodi Administrasi Pendidikan

Teruslah berlari mengejar mimpimu, hingga suara cemoohan itu berubah menjadi tepuk tangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum dan Tujuan Pendidikan Inklusi

1 Juni 2022   08:22 Diperbarui: 1 Juni 2022   08:26 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yuuk bahas kurikulum dan tujuan pendidikan inklusi ...

1.Kurikulum pendidikan inklusi
Pendidikan inklusi adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal pada umumnya untuk belajar. Menurut Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007;82), pendidikan inklusi adalah sekolah harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya.

Kurikulum seharusnya menyesuaikan pada kebutuhan anak, yang pada saat ini anak dipaksa mengikuti kurikulum. Maka dari itu seharusnya memerikan peluang dalam membiasakan kurikulum dengan anak. Menurut Tarmansyah (2007:154) untuk modifikasi kurikulum merupakan model kurikulum dalam sekolah inklusi. Modifikasi pertama ialah berkaitan dengan pemahaman jika teori model itu yaitu selalu merupakan representasi yang disederhanakan pada kenyataan yang kompleks. Modifikasi yang kedua ialah berkaitan dengan aspek  kurikulum yang terbilang khusus ditekankan pada pembelajaran yang akan diajarkan lebih tinggi pada praktik pembelajaran.
Kurikulum yang diterapkan pada sekolah inklusi yakni kurikulum anak normal (regular) yang disesuaikan  pada keahlian awal dan karakteristik peserta didik. Dengan kurikulum dapat memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik dalam mengembangkan bakatnya sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
2.Tujuan pendidikan inklusi
Secara umum pendiidkan merupakan upaya dengan sadar dan direncanakan dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik bisa aktif meneluarkan bakat dan minatnya dalam memiliki kekuatan spiritual  keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Maka dari itu pendidikan inklusi merupakan hak asasi manusia atas pendidikan. sebuah konsekuensi logis dari hak lain yakni seluruh anak memiliki hak dalam menerima pendidikan yang tidak dibedakan berdasarkan etnis, agama, kulit, bahasa, gender dan lain sebagainya. Tujuan praktis yang akan diraih pada pendidikan  inklusi melibatkan tujuan langsung oleh anak, tenaga pendidik, orang tua dan masyarakat sekitar.
a.Tujuan yang akan diraih oleh anak saat mengikuti belajar dalam inklusi :
1.Tumbuhnya percaya diri pada anak, merasa bangga saat mendapatkan prestasi yang didapat.
2.Anak bisa belajar secara individu, melaksanakan ajaran yang didapat saat sekolah dalam kehidupannya.
3.Anak bisa berkomunikasi dan aktif ketika bersama teman, tenaga pendidik, sekolah, dan masyarakat sekitar.
4.Anak bisa belajar dalam menerima saat ada perbedaan dan mampu membiasakan saat mengalami perbedaan tersebut.
b.Tujuan yang akan diraih oleh tenaga pendidik saat mengikuti belajar dalam inklusi :
1.Tenaga pendidik bisa mendapatkan peluang belajar saat mengajar setting inklusi.
2.Kreatif saat melakukan pembelajaran terhadap anak yang mempunyai kterbatasan yang bermacam-macam.
3.Bisa mengatasi hambatan saat mengajarkan terhadap semua peserta didik.
c.Tujuan yang akan diraih oleh orang tua :
1.Setiap orang tua bisa belajar banyak mengenai bagaiman langkah saat mengajarkan anaknya dirumah, dan memakai cara yang diajarkan tenaga pendidik saat disekolah.
2.Orang tua mengetahui jika anaknya yang belajar disekolah mendapatkan pendidikan yang terbaik tepat dengan keahlian anak.
d.Tujuan yang akan diraih oleh masyarakat saat melakukan pendidikan inklusi :
1.Masyarakat bisa merasakan sebuah kebanggan sebab tidak sedikit anak mengikuti pendidikan disekolah yang ada di tempat tinggalnya.
2.semua anak yang ada di masyarakat akan terangkat dan menjadi sumber daya yang potensial, yang akan lebih penting adalah bahwa masyarakat akan lebih terlibat di sekolah dalam rangka menciptakan hubungan yang lebih baik antara sekolah dan masyarakat ( Tarmansyah, 2007:112-113).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun