Ada saatnya ketika jatuh jatuh cinta semua menjadi seperti serba salah. Pasangan masing-masing terlalu sibuk menduga-duga tentang pikirannya masing-masing. Entah kenapa hal ini bertahan selama hubungan yang belum halal itu dipilih untuk dipertahankan?. Ada yang berfikir untuk menjaga hubungan itu agar baik – baik saja, ada juga yang berfikir semuanya masih bisa ditoleransi sehingga ‘mendiamkannya’ menjadi pilihan.
Benar atau tidak ? entahlah, tidak ada yang mutlak serupa di muka bumi ini.
Hanya saja, saya sebagai pihak tengah, yang sedang dalam kondisi normal, akan melihat semuanya dalam kondisi yang rasanya lebih objektif dan saya anggap lebih waras, dibanding sang para pemuja cinta ini.
Tidakkah semua bisa dikomunikasikan secara lebih baik, dalam suasana yang memang juga baik?. Pasangan masing-masing bisa menceritakan semuanya yang disuka, dimau atau apapun, dan tentu saja tanpa kekhawatiran hubungan ini akan lebih buruk, karena sesungguhnya kita mencari keyakinan dari sebuah hubungan. Dan dari masa ini juga masing-maisng pihak, bisa menentukan kepastian hubungan yang akan dilalui nanti. Jika merasa banyak hal yang justru semakin buruk, maka kita bisa masuk keagenda selanjutnya untuk memastikan apakah hubungan ini dapat dilanjutkan atau tidak, jika masih bisa dilanjutkan, mana-mana saja yang bisa dikomunikasikan dari perbedaan yang timbul, dan mana saja yang memang tidak bisa disatukan, apakah hal-hal yang tidak bisa disatukan ini bisa ditoleransi. Jika memang banyak hal sangat mengkhawatirkan, yang justru terlihat semakin memperburuk hubungan, maka ketegasan untuk bertindak sangatlah diperlukan dalam hal ini, sekalipun Anda sangat cinta mati pada sang pasangan. Karena dalam cinta hanya ada kebahagian. Kesedihan yang disebabkan oleh cintamu itu, yakinkah itulah yang kau maksud cinta??? Jika kau tetap bertahan pada cintamu, inilah yang saya namakan ‘egois rasa’