Seharusnya yang dilakukan orang-orang untuk hidup lebih baik adalah teruslah untuk tidak henti-hentinya Berdo'a Berusaha dan sudah sepatutnya itu Bersyukurlah Apa Adanya dari semua Yang Telah Diperoleh.
Menjadi orang itu harus mensyukuri apa pun yang terjadi pada dirinya itu baik atau buruk karena semua itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan itu bukan masalah nasib baik atau nasib buruk seseorang.Â
Bersyukur itu menuntun seseorang untuk selalu senantiasa mengingat bahwa meminimalisir hidup dalam kegelapan negatif dari hidup seseorang. Orang lain juga mungkin mengatakan bahwa sebagian orang tidak realistis.Â
Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri seseorang dari cemas, gundah, resah, dan gelisah atas kesalahan yang telah diperbuatnya itu.
Bersyukur itu dapat mendorong orang untuk dapat bergerak maju cepat dengan penuh semangat dan antusias. Tidak ada seorang itupun yang dapat meringankan hidup lain dari seseorang selain sikap pada rasa syukur kepada Tuhan.Â
Semakin banyak orang itu bersyukur semakin banyak orang tersebut menerima sesuat baik itu pasti maupun tidak pasti, yang lebih jelas dan pastinya itu tunggu giliran saatnya tiba.Â
Semakin banyak orang mengingkari hal yang didapatinya, semakin berat beban yang akan orang itu jejalkan pada diri seseorang itu. Kebanyakan orang-orang itu lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya.Â
Padahal jika di kaji lebih dalam, hanya sedikit sekali orang-orang yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, orang takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah serta berlarut-larut dalam kesedihan.Â
Orang berhasil itu karena berusaha keras dan jujur tidak pernah lupa berdo'a, hal ini dilakukan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya. Sedangkan usaha sebagian orang melakukan karena melihar orang itu dari sesi segi positif. Hanya dengan bersyukurlah sesi posisi positif itu tampak di pandangan orang-orang yang bersyukur.
09-01-2022. Penulis Junirullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H