Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Memaknai Istilah Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Menjadi Bukit

9 Januari 2022   08:46 Diperbarui: 9 Januari 2022   08:46 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Memaknai Istilah Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Menjadi Bukit

Bagi orang pepatah ini merupakan hal biasa-biasa saja, "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit." Dan orang-orangpun sudah sering sekali biasa memaknainya, bahwa bila orang mengumpulkan satu rupiah demi rupiah, pada saatnya nanti orang itu akan dapatkan buanyaknya segentong rupiah. Namun seyogiyanya pepatah ini tidak sekedar mengistilahkan tentang orang-orang hidup hemat, atau tekun dalam menabung akan tetapi hal ini demi masa depan orang itu sendiri, walaupun terkadang mabuk dalam dunia itu setelah materi disimpan buanyaknye dan tidak dapat dinikmati kerena orang itu juga pada sudah mati sebelum berbelanja untuk amal-amal saleh yaitu untuk dipergunakan dijalan kebaikan.

Padahal pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekarung goni yang terkumpul dalam uang recehan ataupun uang 100.000 rupiah, yaitu: bila orang itu juga mampu mengumpulkan kebaikan-kebaikan di dunia dalam setiap perbuatan-perbuatan nya orang itu di dunia dengan baik apakah itu kecil maupun besar, maka orang itu akan mendapatkan kebesaran dalam jiwa orang itu sendiri.

Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil maupun besar itu mencerminkan kebesaran jiwa orangnya itu? Yaitu, bila disertai dengan keihklasan dalam berkasih sayang di dalamnya seperti, mengucapan terima kasih, sepetik kuntum bunga dalam senyuman, ramah pada setiap orang diwaktu saat menyapa salam, atau berpeluk-pelukan bersama saudara-saudari, dan hal ini merupakan tindakan yang mungkin biasa-biasa saja. Namun dalam seputaran cinta berkasih sayang, orang itu jauh lebih tinggi dari pada bukit tabungan orang itu.

09-01-2022. Penulis Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun