Li adalah sipembuat terasi dari jejak tapak orang tuanya Yin ibunya dan Yang adalah bapaknya, setiap hari mereka selalu mengumpulkan sisa ikan dan lain lain dari pukat hasil tangkapan nelayan kemarin untuk di olah oleh Li menjadi Terasi,
Secara olahan tradisional Li juga memiliki jejak tapak pijak seperti yang bapaknya, seluruh sisa hasil tanggapan nelayan menjadikan lauk pauk yang  Li Terasi buat dengan sedikit borak awetkan bahan dan mulailah pijakan tapak pamungkas penghancur sisa ikan dan lain lain di daur ulang,
Li Terasi banyak menghasilkan varian rasa yang berbeda-beda, sebelum Li si pembuat Terasi tradisional berkembang, andalan Li Terasi adalah varian ikan yang telah di fermentasikan dengan borak agar supaya hasil produksi Li Terasi menjadi awet dan tahan lama,
Sekarang banyak produksi Li Terasi yang beredar dipasar baik ala jejak tapak pijak tradisional, mapun produk produk Li Terasi dari olahan mesin home industri menjadi kemasan yang menarik minat konsumsi produk Li Terasi,
Lalapan Li Terasi merupakan kesukaan 20juta orang konsumen di pasar yang banyak di konsumsi dengan lauk daun ubi atau daun singkong dengan pauk Li Terasi yang luar biasa nikmatnya dengan suasana terik dan panas  lauk pauk Li Terasi ini menjadi andalan santapan dulu dan kini,
Ide Li Terasi membuat namanya kini tak asing lagi di tengah hiruk pikuk masyarakat di seluruh wilayah nusantara, khas lauk pauk terpopuler dalam negeri yang di bawa Indonesia ke pasar ekspor impor luar negeri sebagai bahan mentah campuran makanan Li Terasi untuk bahan santapan campuran Anggola dan bulkDoogplhin dan digunakan untuk lain lain sebagainya.
26-11-2021. Penulis. Junirullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H