Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Waduh Memalukan Sekali Kejadian Berulang Acap Ajap Kali Penegak Hukum Adu Jotos

25 November 2021   08:25 Diperbarui: 25 November 2021   08:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sama alat negarabeda kategori pengaman antara penegak hukum POLRI dan TNI, ini kan kejadian yang sudah sering kali dari dulu terjadi padahal kalian itu kan PENGAYOM dan PEMBINA seluruh rakyat Indonesia, kok malah ngotot bertengkar hingga berakhir adu jotos?!

Waduh.. ini memalukan institusi negara, seharus hal seperti ini dapat diselesaikan dengan baik dan bijak dalam menyikapi kontekstual permasalahan, mlu dong.. jika hal ini terjadi dan langsung viral di media internet!

Beginilah ibarat seorang adik yang tak hormat lagi dengan kakak nya ya seperti itu, merasa beda dikit sudah egonya minta ampun, membusung itu dada menganggap bahwa AKULAH!!

Masalah dari saudara yang tak terima tilang polisi lalu lapor kepihak saudara sendiri yaitu tentara, dan terjadi pertengkaran di depan pos satlantas maluku pulak itu, weleh.. weleh.. weleh.. Kejadian di depan pos lantas Mutiara Mardika Ambon,

Tahu enggak?, apa yang selama ini Rakyat Indonesia nggak suka dengan POLISI?, ya itu tadi, walau sudah damai kedua belah pihak, namun menyisakan cap rakyat bahwa polisi yang mengatur lalu lintas suka menilang motor masyarakat, dan tentara di cap selalu jadi baking dibelakang preman, nah sipelapor inilah seperti disinyalir preman karena mengandalkan saudaranya tentara sebagai  baking!

Meski preman di tahun 1990-an juga mati dibasmi dan eksekusi di tempat langsung di door atau ditembak oleh PETRUS (penembak misterius), yang dianggap sudah mengancam rakyat, dan hukumannya eksekusi mati baik di tempat, lalu buang kepinggir jalan tutup dengan koran atau pelepah pisang, dan rehat sejenak besok sudah ada kabar berita di koran?!

25-11-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun