dia itu tidak sepi
juga dia tak sunyi
dan dia tak sendiri
ada makhlukNya
yang terus cintai
dia, sufi itu abadi
dia dalam RuhNya
Nur menyebutNya
sufi itu di kenang
lahir dia dari Nur
insan kamil teladan
dia sudah terpilih
dan sufi itu khalifah
memerangi nafsu
dia itu tiang bumi
penjaga Nur dari
siddiq, amanah,
tabliqh, fathanah
jika sufi sudah tiada
bumi terus berduka
langit pun bercerita
semua rasa terluka
lalu langit dan bumi
seketika bergulung
gelimang bencana
dari ketiadaannya
keseimbangannya
telah menjadikan
langit dan bumi
semuanya sama
ketika dihadapkan
menuju padaNya
sufi tak pernah mati
dalam jiwa Ruh Nur
ada pengikut dirinya
terbentang kelurusan
keihklasan padaNya
hanya tubuh bahtera
dalam menjalankan
semua perintahNya
yang telah dititipkan
pada junjunganNya
sebelum ada dirinya
sufi juru penyelamat
dari semuanya umat
yang telah jadi sesat
dari pengaruh nafsu
yang dirasuki iblis
sufi juga berkata;
nafsu itu baik bila
kita tanam kebaikan
dijaga dengan benar
dan juga sebaliknya
sufi selalu dikelilingi
keharuman mewangi
keindahan peri-peri
karena dia sudah
bertemu sejatinya
dalam dirinya sufi