Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Oknum TNI yang Arogan Belajarlah dari Jokowi

13 September 2022   21:58 Diperbarui: 13 September 2022   21:58 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada hari-hari ini saya sangat terganggu melihat ekspresi dari beberapa Oknum di TNI yang penuh dengan kepongahan. Sepertinya mereka merasa hebat dan paling berjasa di Indonesia. Mereka menunjukan ekspresinya di media sosial seakan-akan sudah seperti malaikat yang tiap hari menjaga dan menolong Manusia. Sikap yang arogan muncul dalam video-video yang mereka buat. Seakan-akan mereka bekerja dengan hati yang murni tanpa ada sesuatu yang mereka dapat. Munafik dan arogan itulah yang muncul dalam pikiran saya saat mereka memperlihatkan ekspresi mereka yang tidak terima dikritik. TNI masih kaku dan masih kolot. Tidak bisa mengikuti perkembangan jaman yang menunjukan sikap yang humanis tanpa kehilangan wibawa. Andika Perkasa dan dudung abdurachman hanya banyak membuat konten-konten YouTube saja ketimbang memikirkan sekuat mungkin dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua dan anggota-anggotanya yang suka berantem dengan warga. Inilah kebobrokan TNI yang tidak belajar dari Polri yang telah membuat tranformasi di dalam dan di setiap sistem pelayanan kepada masyarakat.

Oknum TNI yang suka mengungkapkan bahwa mereka dicintai masyarakat adalah ucapan yang penuh dengan kebohongan. Saya masyarakat biasa sangat tidak suka melihat ekspresi mereka yang tidak mau dikritik apalagi KASAD yang suka kalau muncul mukanya dimedia sosial tapi waktu dikritik bilang bahwa itu memecah belah TNI.  Dimana Etika dia? acara yang sangat penting malah harus di wakili. Presiden saja datang dan tidak diwakili saat dipanggil. Presiden dengan lugas dan luar biasa memberikan kesaksian atas kemajuan Indonesia. KASAD itu siapa? kok dipanggil malah bilang pertanyaan begini begitu! Inilah contoh pemimpin yang tidak tahu menginjak tanah. Tidak tahu bagaimana menjalankan jabatan sesuai sistem yang berlaku. Jika hal tersebut memang benar-benar karena printah Andika Perkasa, maka mereka berdua merupakan pribadi yang sama-sama cari muka doang di YouTube dan lain-lain. Contohlah Polri, rapat tidak banyak di unggap di YouTube, dipanggil hadir dan memberikan jawaban yang baik dan lugas dll, mereka juga membuat sistem pelayanan yang bagus dan sangat membantu masyarakat. Walaupu dalam kasus Sambo saya dan masyarakat sempat hilang kepercayaan karena presiden sudah berkali-kali memperingati tetapi kasus itu masih sulit terbuka dengan sejelas-jelasnya.

Melalui sikap Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman terdapat pemikiran yang menjadi kerinduan saya yaitu di ganti dengan orang yang punya hati untuk Indonesia ini dari pada cari muka TERUS di media sosial dan memanfaatkan itu ini sebagai panggung untuk meraih ambisinya. Orang yang murni akan kelihat dengan sikap dan kinerja. Jika kedua hal tersebut hilang maka akan timbul serigala yang berbulu domba. Jika presiden baik maka akan menampilkan hal-hal yang terlihat baik untuk mendapatkan perhatian dan pencapaian keinginan. begitu juga sebaliknya.

Sekali lagi saya sebagai masrakat biasa sangat tidak suka dengan sikap dari Oknum TNI yang arogan seperti itu. TNI dibayar untuk melayani masyarakat. jika berbuat kepada masyarakat jangan GEDE KEPALA karena itu sebuah kewajiban yang harus dilakukan kepada tuanmu yaitu masyarakat. Masyarakat akan menghargai jika TNI hilangkan sikap arogan menjadi humanis seperti TNI-TNI yang baik hati tetapi sayang jarang muncul dimedia sosial. berbenahlah. belajarlah ETIKA dan ketaatan akan aturan negara. jangan gara-gara suka atau tidak suka maka dapat melakukan semaunya. saya mau melihat apakah kedepannya ada masyarakat yang tidak bersalah mati, diancam oleh TNI. kalau ada saya rindu menulis hal tersebut. Terimakasih. Selamat melayani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun