Lansia adalah sosok pribadi yang memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan kualitas pada keluarga baru. Ia memiliki sejarah panjang yang menceritakan tentang perjuangannya terhadap keluarga baru maupun masyarakat umum.
Umur yang memasuki usia lanjut membawa dirinya mengalami berbagai gejala yang seringkali menyiksa dirinya. Perubahan demi perubahan semakin terlihat dalam segala aktivitas kegiatan.
Perlakuan keluarga terhadap kaum lansia menjadi salah satu sumbangsih besar terhadap dampak yang terjadi dalam tahap usia lanjut. Keluarga memiliki peranan penting mengenai baik atau tidak baiknya perkembangan seseorang dalam peroses usia lanjut.
Lansia seringkali menjadi korban dari ketidak pedulian keluarga. Perhatian yang tidak di dapat dari keluarga seringkali disebabkan oleh minimnya peranan dan status lansia dalam keluarga.Â
Harta dan penghasilan yang tidak di miliki oleh kaum lansia membuat keluarga menganggap dirinya adalah sosok pribadi yang selalu menyusahkan.
Umur yang semakin bertambah membuat tubuh harus mengalami perubahan yang menyangkut pendidikan kehidupan psikologis lanjut usia, seperti perasaan tersisih, tidak dibutuhkan lagi dan tidak menerima penyakit yang silih berganti menghampiri kehidupannya.
Bertolak dari kejadian tersebut, maka ada beberapa bagian yang perlu dilakukan keluarga untuk membantu seseorang supaya terhindar dari hal-hal tersebut yaitu, pendidikan, motivasi, lingkungan dan usia.Â
Inilah stimulasi lansia yang dapat membuat lansia tetap aktif dan memiliki keterampilan dan kemampuan dalam segala aktivitas kehidupannya.
Pendidikan
Pendidikan adalah bagian pertama yang dapat membuat lansia memiliki keterampilan dan kemampuan. Pendidikan yang cukup (Minimal SMA) dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang sangat bijaksana pada saat memasuki usia lanjut.Â
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka secara otomatis semakin banyak pula pengalaman-pengalaman yang didapatinya. Hal ini akan membuat seseorang lebih siap pada saat menghadapi masalah-masalah yang terjadi di usia lanjut.