Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat dari Hidup Kelam untuk Tahun 2021

31 Desember 2020   02:38 Diperbarui: 31 Desember 2020   02:44 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lampung, 31 Desember 2020

Dear 2021 Sahabat yang belum kukenal.....

Perjalanan hidupku telah memperlihatkan kepadamu bahwa aku tidak berguna. Aku melakukan yang baik namun kamu selalu tidak memperhitungkannya.

Kamu merasa bahwa aku adalah orang yang hina. Kamu membiarkan aku jatuh di depan orang yang terhina. Sungguh betapa hinanya aku di depan orang yang hina.

Jikalau aku dapat membalas maka aku akan membalas engkau. Jikalau aku dapat mengubah maka aku akan mengubah engkau.

Tetapi yang engkau mau bukanlah yang aku mau, dan yang aku mau bukanlah yang engkau mau.

Ketika aku memutuskan diri untuk meninggalkan pekerjaan dan membantu orang yang membutuhkan tenaga pengajar. Aku di fitnah oleh orang yang kubantu itu.

Ketika aku berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada orang yang kubantu mengajar. Aku di hina oleh orang yang kubantu itu.

Ketika aku berusaha untuk mengubah karakter orang yang kubantu itu malah aku di usir oleh orang itu.

Setelah lebih dari empat kali aku menangis karena perbuatan orang itu maka aku memutuskan hubunganku dan pergi ketempat lain yang dapat menerima aku dari pada tinggal dengan orang itu.

Ketika aku berada di tempat orang yang kurang berpendidikan, aku melihat malaikat dalam setiap aktivitas kehidupan.

Ketika aku berada di tempat orang yang kekurangan dalam perekonomian, aku melihat Tuhan dalam  setiap aktivitas kehidupan.

Ia menolong walaupun tidak berpengalaman. Ia memberi walaupun berkekurangan. Ia tidak memegahkan diri karena tidak ada yang dapat di bagakan.

Sedangkan aku ini hidup mengembara yang tidak punya arti. Ingin menolong tetapi di sakiti, padahal waktu itu aku masih bisa memberi.

Sekarang aku tidak bisa memberi-orang yang seharusnya aku beri. Ia yang seharusnya di beri malah memberi aku yang seharusnya memberi.

Betapa hinanya hidup ku ini, oh sahabatku yang belum ku kenali. Apakah engkau akan ikut menyakiti? Apakah engkau akan ikut memberi?

Inilah hidupku, yang kuberikan kepadamu, oh sahabatku. Engkau melihat kisah hidupku yang selalu disakiti. Engkau melihat kisah hidupku yang selalu diberi.

Terkadang hidup ini meresa malu karena di beri. Di beri oleh orang berkekurangan, betapa miskinnya diriku ini.

Kiranya di kemudian hari hidupku ini lebih layak lagi. Dapat memberi kepada orang yang seharusnya diberi. Dapat mengampuni orang yang seharusnya di am-pu-ni.

Sahabatku yang belum kukenal, Salam hangat dari sahabat baru mu ini.

Junio Richson Sirait

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun