Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tiga Gebrakan Menteri Agus Gumiwang di Masa Pandemi

29 Desember 2020   14:34 Diperbarui: 29 Desember 2020   15:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agus (foto: industry.co.id)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di masa pandemi ini berusaha semaksimal mungkin untuk memproyeksikan industri manufaktur supaya di tahun 2021 dapat bertumbuh secara progresif. Industri ini diprediksikan akan tercapai jikalau pandemi Covid-19 ini dapat teratasi.

Pandemi Covid-19 telah membuat aktivitas ekonomi menjadi tidak maksimal sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan industri manufaktur. Pembatasan pergerakan ekspor dan impor menjadi tantangan yang cukup berat bagi Kementerian Perindustrian.

Mereka juga mengalami kesulitan untuk membuat berbagai acara yang dapat mengumpulkan banyak orang. Padahal dengan cara tersebut dapat membuat proses transaksi industri manufaktur berjalan secara efesien.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang membuat tiga gerakan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di bidang industri pada masa pandemi ini. Gerakan tersebut antara lain yaitu Industri Manufaktur, Investasi Manufaktur, dan Ekspor Manufaktur.

Pada bagian Industri Manufaktur, Menteri Agus menekan beberapa sektor Industri antara lain Industri kimia, Farmasi, Obat Tradisional, yang telah bertumbuh positif 14,96 persen, industri pengolahan dan jasa reparasi 1,15 persen, dan industri makanan dan minuman 0,66 persen.

Kiranya dengan perkembangan positif di bidang industri manufaktur ini boleh memacu semua masyarakat untuk mendukung secara penuh segala program pemerintah dengan memprioritaskan produk-produk Indonesia dalam kebutuhan sehari-hari.

Pada bagian Investasi Manufaktur, menteri Agus meyakinkan bahwa industri makanan, minuman, logam dasar, otomotif dan elektronik akan menjadi daya tarik yang luar biasa kepada para investor. Seperti kendaraan motor yang menggunakan baterai dan listrik akan menjadi salah satu terobosan besar untuk meningkatkan perekonomian Indonesia yang memiliki bahan baku nikel yang sangat besar.

Pada bagian yang terakhir adalah Ekspor Manufaktur, menteri Agus dan team telah berusaha untuk menjadikan negara Indonesia dapat bersaing dengan berbagai manca negara dengan meningkatkan produksi industri manufaktur ke tingkat internasional.

Pada konferensi pers yang dilaksanakan secara virtual menteri Agus membawakan data industri yang tiap bulannya bisa memproduksi sekitar 37,1 juta coverall, 24,5 juta surgical town, 343,8 juta masker bedah, dan 360 ribu N95, Senin (28/12/2020).

Sepak terjang dari menteri Agus yang terjadi pada masa pandemi ini menjadi penghiburan bagi rakyat Indonesia yang dimana masih banyak mengalami dilema. Harapan kedepankan hal-hal yang seperti ini semakin meningkat lagi sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang dan Indonesia semakin berkembang. Indonesia maju, kita bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun