JAMBEARUM -- 21/08/2022, Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tentunya memiliki kepekaan serta kepedulian terhadap penyelesaian permasalahan lingkungan masyarakat, salah satunya melalui Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif. Melalui kegiatan KKN-K mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk mengabdi kepada masyarakat serta berperan aktif pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan wilayah. Salah satunya adalah dalam mengembangkan UMKM olahan singkong dan talas desa Jambearum melalui Branding Produk.
Desa Jambearum kecamatan Sumberjambe selain terkenal dengan kampung durian juga banyak yang mengolah singkong dan talas menjadi keripik dan opak. Namun tidak sedikit pelaku UMKM olahan singkong dan talas ini kurang begitu eksis dalam hasil produksinya. Jadi hanya dikemas dalam plastik lalu dijual di warung kelontong desa dengan harga yang sangat murah.
Melihat permasalahan di atas kami memiliki peluang untuk mengembangkan hasil produksi UMKM olahan singkong dan talas agar dapat eksis di pasaran. Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan branding produk dari hasil produksi singkong dan talas itu sendiri. Karena sebelumnya pemilik usaha keripik singkong dan talas kurang memperhatikan dalam hal branding produk.
Branding produk ini patut dicoba untuk mengangkat citra produk sehingga dapat menarik masyarakat untuk membelinya.
 Mahasiswa KKN-K 208 berusaha untuk memberikan edukasi dan pemahaman bagaimana menciptakan sebuah brand melalui optimalisasi kemasan dan logo produk.
Untuk itu Mahasiswa KKN-K 208 berinisiasi untuk mengemas hasil produksi singkong dan talas menjadi lebih menarik dengan kemasan standing pouch dan dibuatkannya logo produk dengan nama "Keripik Singkong dan Talas " untuk bisa lebih mengenalkan produk kepada khalayak umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H