Pagi
Puisi yang selalu menjadi doa dalam hati
Semalam aku telah mempersiapkan diri, untuk sebuah pagi yang lebih berarti, untuk sebuah perjalanan yang siap aku lalui
Semalam aku telah merenung, untuk menghitung hari yang penuh kidung, untuk menghitung berkat Tuhan dan aku beruntung
Aku beruntung di saat sebuah pagi menyapa lagi, menyapa jiwa dan raga agar tumbuh lebih dewasa, dewasa dalam sikap dan setiap langkah, langkah yang aku mulai dari sebuah pagi yang cerah
Ditulis pertama kali di Bandung, 22 Agustus 2002
Ditulis berulang-ulang di dalam hati
menjadi sebuah doa (hampir setiap hari)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!