Mohon tunggu...
Juniarti Sastranegara
Juniarti Sastranegara Mohon Tunggu... -

Seorang Perempuan penyuka berita, sastra dan Berteman banyak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kedaulatan Pangan Pengaruhi Kedaulatan Negara

9 Juni 2014   23:15 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:29 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedaulatan negara sangat ditentukan oleh sumber pangan, seperti yang diungkapkan Prabowo Subianto, calon Presiden RI 2014 - 2019 dalam sebuah wawancara di TV Swasta minggu lalu. Ungkapan beliau sangat memberi harapan besar untuk rakyat yang secara primer membutuhkan pangan seperti beras, jagung, singkong dan ubi jalar.

Melihat potensi alam Indonesia yang kaya raya dengan berbagai sumber daya yang melimpah ruah tetapi ironis dengan membabi buta ekspor bahan pangan dari luar negeri. Seperti data impor yang didapat dari Aliansi Untuk Desa Sejahtera 2012 , Kedelai impor 1,95 Juta Ton, Gandum impor 7,4 Ton, Beras impor 1,95 Ton, Sapi 900.000 ekor. Ikan 441 Ton. Geram saya melihat ironisnya kekayaan alam yang melimpah ruah tetapi entah kemana rimbanya.

Melalui salah satu visi dan misi dari capres Prabowo Subianto, adalah ekonomi kerakyatan yang salah satunya menyasar sektor pertanian. Indonesia yang menempati 11% dari 27% zona tropis dunia sangat menguntungkan, Jika diterapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat, dikombinasikan dengan manajemen yang tepat, masyarakat Indonesia bisa memiliki 3 kali panen dibandingkan 1 kali panen negara sub tropis.

Dari 77 hektar hutan yang rusak, Prabowo Subianto mengusulkan bencana ekologi ini diubah menjadi peluang dan dijadikan lahan produktif penghasil Bio-Energi dan produksi pangan. Biofuel atau bahan bakar nabati akan diproduksi secara seimbang untuk menggantikan konsumsi BBM Indonesia. Setiap 7 Kilogram singkong dapat menghasilkan satu liter bioetanol.

Dari cita-cita Prabowo tersebut saya sangat cocok dengan demikian, pasokan pangan Indonesia akan aman dan Indonesia menjadi mandiri. Indonesia tidak usah banyak mengimpor lagi bahan pangan dari luar negeri, hanya dengan kemauan keras dan kedisiplinan harus ditata kembali untuk mencapai kedaulatan pangan ini.  Bahkan untuk mendapatkan energi bahan bakar tak perlu harus banyak menggali agar kontur tanah dan lahan penduduk tidak terganggu. Biarkan lahan tersebut menjadi lahan pangan dan tanaman bermanfaat yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan penduduk Indonesia.

Saya rasa usulan dari Calon Presiden no urut 1 ini bukan isapan jempol belaka karena ada upaya berupa Strategi Dorongan Besar Utama dan Sekunder.

Strategi Dorongan Upaya Utama :

1. Mengubah 16 Juta hektar hutan rusak menjadi lahan pertanian produktif

2. 10 Juta hektar untuk biofuel, 6 Juta hektar untuk tanaman pangan.

3. Pengubahan ini memerlukan waktu 20 tahun.

4. Pengubahan ini memerlukan waduk, irigasi, bendungan, desa-desa, kota-kota, unit pengolahan, kilang, kereta api, jalan raya, pelabuhan, lapangan terbang dan infrastruktur baru lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun