Mohon tunggu...
Juniar Sugiarto
Juniar Sugiarto Mohon Tunggu... -

Bpk dari 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

(Diabetes): Pakai Insulin Gula Masih Naik-Turun

3 Januari 2014   22:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 2734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pemakaian insulin (suntik) bagi penderita diabetes tampaknya
belum menjadi pilihan utama dibandingkan pengobatan menggunakan obat (pil/kapsul). Hal ini dimungkinkan karena adanya anggapan yang salah didalam masyarakat dimana seseorang penderita diabetes yang menggunakan insulin (suntik) dianggap penyakit gulanya sudah parah dan tidak dapat diobati lagi dengan obat (pil/kapsul). Disamping itu mungkin penderita takut akan suntikan (jarum suntik) sehinggga lebih memilih obat (pil).
Penulis baru sekitar 5 tahun ini menggunakan insulin (suntik) dimana sekitar 10 tahun sebelumnya menggunakan obat. Sampai saat ini penulis masih mantap menggunakan insulin (suntik) karena beberapa kelebihannya dibandingkan obat (pil).
Sering penulis mendengar keluhan: “sudah pakai insulin kok (gulanya) masih naik-turun) ??”
Untuk itu penulis ingin berbagi pengalaman, semoga bermanfaat.
Kenapa Pilih Insulin
Kelebihan insulin dibandingkan obat (pil) antara lain :
1. tidak ada/sedikit sekali efek samping yang ditimbulkan, seperti diketahui pengobatan diabetes dengan insulin maupun obat (pil) dilakukan setiap hari untuk waktu yang lama (bertahun-tahun).
2. Dosis insulin mudah diatur naik-turunnya sesuai kebutuhan (tinggi-rendahnya kadar glukosa dalam darah)

Cara Pengobatan
Berdasarkan pengamatan penulis cara pengobatan yang diberikan dokter ada 2 (dua) cara yaitu :
1. Dosis insulin ditentukan dokter (setelah cek gula darah saat puasa dan 2 jam setelah puasa) – Setelah waktu tertetu (biasanya 1 bulan) pasien diminta cek gula kembali (puasa dan 2 jam setelah puasa) – Dari hasil test lab kadar gula darah tadi maka dosis dapat diubah/tetap oleh dokter.
Pada umumnya pengobatan yang diterima penderita diabetes dengan cara (1) seperti diatas (baik menggunakan obat/pil maupun insulin).
Cara diatas menurut penulis kurang tepat dimana apabila hasil test lab kadar gula pasien saat diperiksa tinggi tentunya dosis yang diberikan juga tinggi, begitu pula sebaliknya apabila hasil lab rendah maka dosis yang diberikan rendah. Padahal seperti diketahui bahwa setiap hari (setiap saat) kadar gula darah seseorang dapat berubah, seperti mengurangi makan dan minuman manis atau berolah raga dapat menurunkan kadar gula darah.
Bisa dibayangkan apabila dosis kita tinggi (tetap selama 1 bulan) pada saat itu penderita rutin berolah raga dan mengurangi makan dan minuman manis sehingga kadar gulanya turun maka pemberian insulin dosis tinggi tersebut dapat menyebabkan drop (kadar gula darah turun dibawah normal), begitu pula sebaliknya.

2. Dosis disesuaikan Kadar gula darah
Cara ini masih jarang dilakukan oleh dokter yang menangani penderita diabetes karena membutuhkan waktu extra dari dokter yang menangani disamping kesabaran( Bersyukur penulis mendapatkan dokter dimana beliau sendiri juga penderita diabetes).
Caranya adalah sebagai berikut :
Setelah test lab gula darah kemudian dokter memberikan dosis insulin (sama dengan cara 1)- setelah itu pasien diminta untuk membeli/mempunyai alat pengukur gula.
Besok paginya (bangun tidur) penderita mengukur kadar gula sewaktu (tampa puasa) kemudian melaporkan hasilnya via SMS atau tilpon langsung kepada dokter, segera dokter akan menjawab dengan memberi dosis saat itu. Kadang pasien diminta mengubah waktu dari pagi menjadi siang atau malam untuk melakukan pengukuran gula darah. Pasien juga bisa konsultasi kapanpun mengenai penyakitnya, kadang apabila hasil test kadar gula terlalu tinggi/rendah dokter akan menegur dan menanyakan apa penyebabnya (makan apa, kegiatannya apa, dsb).
Hal diatas dilakukan setiap hari selama hampir 1 bulan sehingga pasien hafal mengenai dosis insulin untuk dirinya (menjadi dokter untuk diri sendiri). Saat waktu control tiba (1 bulan) maka hubungan dokter-pasien menjadi akrab dan penderita tidak takut/bingung lagi akan penyakitnya (diabetes).

KESIMPULAN
1. Penting mengetahui kadar gula darah setiap saat
2. Pengguna insulin (suntik) hendaknya mengetahui dosis insulin sesuai kadar gula darah
3. Apabila kondisi tubuh dirasa tidak enak dianjurkan untuk cek kadar gula sebelum memakai insulin (suntik)
4. Dengan dosis yang tepat sesuai kadar gula diharapkan dicapai kondisi gula normal

Demikian pengalaman kami……………..Salam Sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun