Minggu pagi hari pertama berada di desa, Savanna tiduran "nyantai" di balik pintu teras rumah menanti majikan pulang dan menyiapkan sarapan. Seekor kucing hasil persilangan menemani sang pemilik berlibur di kampung halaman. Matahari mulai meninggi, orkes perut semakin nyaring, sedang makanan masih belum sampai.
Di seberang rumah, seekor ayam melompat kegirangan saat hendak disajikan sarapan oleh pemiliknya. Adonan nasi dan bekatul tercampur merata dan tersaji di bilah bambu kecil yang terbagi dua menempel pada dinding kandang. Sabana, ayam kampung dengan berat badan cukup siap disajikan di etalase warteg pinggir jalan mematuk sarapan dengan lahap.
Seperempat pagi, majikan pulang dari pasar dan menyajikan sarapan untuk Savanna. Sepotong utuh daging pada mangkok bulat aluminium di ruang tamu. Savanna lahap menyantap makanannya sembari majikan menyiapkan sarapan untuk keluarga.
Tengah hari saatnya konferensi kubangan pasir para ayam di belakang rumah untuk mengkaji kebijakan desa perihal pengaspalan jalan minggu depan. Penentuan rute mana saja yang harus diaspal dan besaran anggaran menyaksikan pengaspalan menjadi topik utama. Beranggotakan ayam kampung, ayam potong, ayam bangkok, dan ayam kate. Namun, hari ini ayam potong absen tanpa kejelasan. Padahal belum saatnya menghadap tukang jagal.
Perut penuh menjadi alasan tepat kembali nyantai. Tiduran di sofa ruang keluarga menemani majikan nonton drakor. Cerita seekor kucing putih yang bisa berubah menjadi laki-laki tampan menurut standar kebanyakan wanita saat ini. Savanna beranggapan lebih kekar dan gagah di drakor itu. Tentu ia tidak pernah kepikiran untuk menjadi manusia dan jatuh cinta dengan majikannya.
Konferensi kubangan pasir pada lusa berikutnya, ayam kampung giliran tidak hadir. Konstruksi masih libur panjang, harusnya belum berangkat kembali ke perantauan. Sabana mulai kewalahan. Anggota-anggota inti tidak ada untuk mengambil keputusan akhir rencana pengaspalan jalan.
Keesokan harinya, sepuluh anak ayam mencari induknya. Hari berikutnya Sembilan anak ayam mencari induknya. Tinggal jejak bulu-bulu berserakan di sekitar rumah tetangga di seberang jalan.
Hari terakhir konferensi kubangan pasir sebelum esok hari mulai proyek pengaspalan jalan. Dengan anggota seadanya, diputuskan rute terpendek untuk mengawasi. Anggaran dasar pengawasan sebagian besar dialihkan untuk membantu anak-anak dari anggota yang tidak diketahui ke mana.
Sebelum jam makan malam, Savanna biasa bermain di teras rumah. Dengan keponakan-keponakan majikannya berlarian mengejar Savanna. Bermain bola ping-pong, bola kertas, hingga gelembung sabun.
Sepulang konferensi, Sabana melihat seekor kucing di depan rumah majikannya tengah menyantap daging dengan bentuk tidak asing. Berjalan mendekat, Sabana bertanya,
"Apa itu yang kamu makan?"