Pengertian, Manfaat Dan Teknik Menulis Surat
Surat adalah komunikasi tertulis yang dikirimkan kepada keluarga, teman, instansi atau perusahaan. Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, undangan, persetujuan dan lain sebagainya. Isi surat tersebut berupa informasi yang dikirimkan dari satu pihak ke pihak lain atas nama orang pribadi atau badan, yang ditulis di atas kertas atau media.
Dalam dunia persuratan, ada dua jenis surat yang umum digunakan, yaitu surat resmi dan surat pribadi. Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk keperluan resmi atas nama seseorang atau instansi. Surat resmi ditulis dengan bahasa yang baku dan efisien. Bagian-bagian surat resmi dapat dibedakan menjadi kepala surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran surat, isi atau pokok surat, alamat, salam pembuka, alinea pembuka, isi surat, penutup. paragraf, salam penutup, pengirim surat, salinan surat dan inisial.
Surat pribadi adalah jenis surat yang membahas tentang hal-hal pribadi yang dikirimkan kepada seseorang, baik itu teman, orang tua, guru, atau orang lain. Selain itu, surat pribadi merupakan surat informal. Surat pribadi mempunyai ciri-ciri khusus yang berbeda-beda, terutama berbentuk surat bebas, bahasa yang digunakan tidak baku, dan tidak menggunakan huruf, angka, dan kop surat.
Manfaat Surat
Surat berfungsi sebagai alat bukti keabsahan, alat mengingat, berpikir, atau alat renungan mendalam, sebagai dokumen sejarah dan juga sebagai alat internal yang menjamin keamanan, sebagai alat bukti tertulis. Sebagai fungsi tertulis, sebuah surat melibatkan paling sedikit dua pihak, yaitu pengirim dan penerima surat.
Teknik Menulis Surat
1. Tulislah referensi atau rujukan surat di bagian awal atau pembukaan surat, agar penerima surat dapat memahami alur dari surat tersebut.
2. Buatlah isi surat dengan sederhana atau ringkas, agar mudah dipahami maksud dan tujuan dari surat tersebut.
3. Gunakan tanda baca secara tepat, sesuai dengan ejaan dan tata bahasa yang benar.
4. Gunakan bahasa Indonesia yang benar, Hindari kalimat perintah atau bahkan kalimat yang “mungkin” berpotensi memojokkan atau berdebat terutama di dalam surat bisnis yang akan membuat penerima tersinggung.
