Mohon tunggu...
Juniadi Gulo
Juniadi Gulo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana.com

Juniadi Gulo, Mahasiswa Universitas Pamulang, hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pantun: Upaya Menjaga Pelestarian Budaya Pantun

28 Juni 2024   14:00 Diperbarui: 28 Juni 2024   14:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar menulis pantun (Sumber foto: Dari Juniadi Gulo)

Pantun adalah salah satu karya sastra indonesia yang merupakan warisan budaya yang patut diapresiasi, yang digunakan untuk menghibur atau menyampaikan pesan dengan cara yang kreaktif. Menurut Wahyuni (2014:140) "pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata dan baris awal sebagai sampiran, baris berikutnya sebagai isi".

Pantun adalah bagian penting dari warisan budaya kita yang perlu kita lestarikan. Melestarikan pantun adalah cara kita mempertahankan nila- nilai budaya dan menghargai kreaktivitas budaya nenek moyang bangsa kita sendiri.

Upaya Menjaga Pelestarian Penggunaan Pantun

Pada masa sekarang, banyak kita lihat anggota masyarakat khususnya generasi muda banyak yang tidak pandai berpantun bahkan ada yang tidak tau bagaimana berpantun.

Upaya untuk menjaga pelestarian budaya pantun merupakan tanggung jawab bersama. Sebagai masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian dan menjaga budaya budaya tradisional diantaranya adalah mau mempelajari budaya tersebut , mengenal atau ikut mempraktikkannya dalam kehidupan, ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pementasan budaya -- budaya tradisional , mengajarkan budaya pada generasi penerus sehingga budaya tidak musnah dan tetap dapat bertahan, mencintai budaya sendiri, ajarkan budaya kepada orang lain, mempraktikkan budaya tersebut dalam kehidupan sehari- hari misalnya budaya berpantun disaat membuka pembicaraan.

Upaya dalam menjaga pelestarian budaya pantun dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan teknologi digital yaitu memanfaatkan platform digital seperti website, aplikasi, dan media sosial lainnya serta mengembangkan konten digital yang kreaktif seperti video tutorial dan kompetisi pantun online.

Mengajarkananak generasi muda (Sumber foto: Dari Juniadi Gulo)
Mengajarkananak generasi muda (Sumber foto: Dari Juniadi Gulo)

Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas upaya yang harus dilakukan untuk tetap menjaga keberlangsungan budaya pantun di setiap daerah, agar budaya pantun tidak ketinggalan dari pesatnya perkembangan zaman. Sebagai generasi muda kita harus memanfaatkan teknologi secara baik dan tetap menjaga keberlangsungan penggunaan pantun, karena pantun adalah bagian dari identitas budaya bangsa.

Juniadi Gulo, Mahasiswa pendidikan Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun