jungsvikar - Balas dendam terbaik adalah?
ya, seringkali kita mendengar dan membaca tentang pertanyaan atau pernyataan tersebut, kali ini saya akan berbagi serta membahas jawaban yang paling tepat menurut versi dan pengalaman kehidupan pribadi penulis.
normalnya dalam kehidupan sehari-hari kita akan bertemu berbagai jenis sifat dan karakter manusia, baik, jahat, loyal, pelit, bahkan sampai sifat dan karakter yang flat atau datar, dan sialnya setiap manusia memang memiliki semua karakter itu, sekali lagi saya katakan, sialnya setiap manusia memang memiliki semua karakter itu, artinya begini, manusia paling baik sekalipun tetap akan memiliki sifat dan karakter jahat dalam dirinya, pun manusia paling loyal (dermawan, sering berbagi, dsb) tetap akan memiliki sifat dan karakter pelit dalam dirinya, semua itu normal karena manusia tetaplah manusia.
lalu apa yang membedakan sehingga sifat dan karakter tersebut dapat melekat lalu terpola kepada individu manusia yang bersangkutan?? jawabannya adalah pengendalian diri, dalam berkehidupan sosial tentunya yang menjadi penilai sifat dan karakter kita adalah orang lain, dan itu wajar saja, jika Allah.SWT dan Rasulullah.SAW saja tidak terlepas dari lidah manusia, lalu bagaimana dengan saya, kita, dan kamu.
lalu bagaimana cara menanggapinya?
begini, tanggapi yang perlu ditanggapi lalu abaikan yang memang layak diabaikan, fokus terhadap pengembangan diri, tujuan hidup, dan capaian target bagi diri kita sendiri saja, walau semua itu diucap atau dibaca dengan mudah, namun pada dasarnya manusia tetaplah manusia yang mempunyai rasa emosional (sedih, kesal, dan marah), maka dari itu saya simpulkan seperti itu.
contohnya ketika kita mendengar cerita buruk tentang diri kita dimasyarakat, saya pribadi lebih senang mengabaikan cerita tersebut, tetapi bukan mengabaikan begitu saja, saya tetap akan mengingat siapa yang menceritakan hal tersebut dan apa yang telah dia ceritakan, kemudian menunggu yang bersangkutan bertanya langsung kepada saya tentang kebenaran cerita tersebut, jika tidak?? ya abaikan saja, kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk menjelaskan sesuatu yang tidak perlu, orang yang tidak menyukaimu, tetap tidak akan percaya dengan kebenaran apapun yang dijelaskan, begitupun orang yang menyukai kita secara tulus, tanpa perlu menjelaskan cerita tersebut dia tetap akan mempercayai kita, hal tersebut pun sudah diungkapkan oleh seorang filsuf ternama sekaligus sahabat Rasulullah.SAW yakni sayyidina Ali bin Abi Thalib sejak zaman dahulu "Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." , dan saya rasa memang begitu cara dunia bekerja.
lalu bagaimana cara balas dendam terbaik?
tidak ada, ya tidak ada.
teruslah menjadi orang baik, bantu orang yang meminta pertolongan dan bantuan darimu bahkan jika itu datang dari musuhmu sekalipun (orang yang membicarakan dan berkelakuan buruk tentang dan terhadapmu dibelakang), karena membalas apa yang sudah mereka lakukan kepada kita dengan cara yang sama, dapat menciptakan manusia manusia buruk lainnya (efek domino), manusia yang berkualitas tidak akan membicarakan keburukan manusia lainnya, justru manusia yang berkualitas akan menciptakan manusia lain yang berkualitas pula, tingkatkan potensi diri dengan memilih circle yang memberikan energi dan pemikiran-pemikiran positif, tinggalkan circle yang sibuk membicarakan tentang urusan manusia lainnya, jika circle tersebut tidak atau belum kamu temui dilingkungan sekitarmu, cukuplah tutup dirimu dari mereka lalu jadilah manusia yang dapat mengendalikan diri kamu sendiri, karena bagaimanapun kelak kamu akan ditanya tentang urusanmu di dunia, bukan tentang urusan manusia lain.
Terus semangat ya manusia manusia baik dan berkualitas.