Mohon tunggu...
Jund Yan
Jund Yan Mohon Tunggu... -

Pejalan Jauh

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tanda Hidup Masih Ada

23 Maret 2011   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...

Roda-roda terus berputar

Tanda masih ada hidup

Karna dunia belum henti

Berputar melingkar searah

**

Terik embun sejuta sentuhan

Pahit mengajuk pelengkap

Seribu satu perasaan

Bergabung setangkup senada

...

***

Kadang, ketika hidup tak berjalan begitu mulus. Seringkali keluhanlah yang keluar dari mulut, terpikir dari pikiran, dan terasa dalam hati. Wajarlah, namanya manusia. haha. mungkin itulah yang biasa kita katakan. Ketika matahari yang biasa bersinar terang seolah tersenyum pada kita, berubah menjadi terik panas menyengat dan menyeringai. Saat itu mungkin hati sedang terlalu penat dan otak sedang over muatan. Lalu tiba-tiba mendung datang, guntur menggelegar, hujan deras tak ayal tumpah ke daratan. Dan, badan kuyup basah oleh keringat seketika menggigil kedinginan oleh dinginnya air hujan yg ganas menghujam. Tak ada naungan, karena pemilik hati dan pikiran itu sedang mendaki sebuah gunung, di sebuah tanjakan curam, cadas, bebatuan tak bernaung. Maka alhasil seoalh hanya ada dingin, lelah, lapar, marah, gelisah, dan takut, yang tersisa.

Jurang curam berkeliaran

Tanda bahaya sana sini

Padang rumput lembut hijau

Itupun tiada tertampak

Ketika terik menyengat dan hujan badai tak henti-hentinya kala itu. Seolah Goa kecil dibalik betuan gunung itu adalah tempat terakhir yg nyaman. 'ah sudahlah, lupakan saja semuanya' ah, itupun sebuah kalimat wajar, yang terucap oleh seorang yang menggigil, kelaparan tak berteman di sebuah gunung nan terjal dan curam.

hujan badai lagi. panas super terik lagi. hujan badai lagi. panas super terik lagi.

'oh tuhan, aku berhenti saja disini'

Jangan...

Lalu suatu pagi, bangunlah dan keluarlah dari goamu. Lihatlah keluar, langit biru terang menyambut matahari yang pastinya bersinar hangat di pagi hari itu.

Daun hijau dan warna warni indah selugu lukisan bunga saat kau tk dulu.

Mereka memang tak tampak ketika panas yg terik melayukannya dan hujan badai melumatnya.

Tapi mereka tetap ada.

Sudah lahir sudah terlanjur

Mengapa harus menyesal

Hadapi dunia berani (Ipang/Benny Soebardja-Apatis)

Lalu haruskah berhenti sampai disini?

Di goa kecil tempat persembunyian para reptil?

Lihatlah! tengoklah kebawah, sudah seberapa tinggi kau mendaki?

Sudah berapa kali kau terjatuh?

Sudah berapa kali kau bisa bengkit lg?

Puncak sudah semakin dekat.

Lelah dan ingin kembali pulang?

Ah, kau pasti tau

itu sama sekali tak menguntungkan.:)

Well,

Ketika semua seolah hilang. Ketahuilah, selalu ada sesuatu, seseorang, yang selalu berharap untukmu untuk tetap berani dan hidup. Mereka selalu ada.

Maka disaat-saat seperti itu, ingatlah mereka ;)

Semangattt! ^.^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun