Mohon tunggu...
Jundyah Zahrah
Jundyah Zahrah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

graduate on time-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Asyik ala Uli an-Nuha

30 Desember 2024   17:29 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ulin-nuha adalah istilah yang cukup sering kita temui dalam Al-Qur'an, khususnya dalam konteks menggambarkan kualitas seseorang yang memiliki keutamaan. Istilah ini sering diterjemahkan sebagai "pemilik akal", "orang yang berakal", atau "orang yang bijaksana". Namun, makna yang terkandung di dalamnya jauh lebih kaya dan mendalam daripada sekadar memiliki kemampuan berpikir

Istilah ulin-nuha dapat kita temukan dalam alqur’an surat Thaha ayat 54 dan 128 yang artinya,

" …. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal." (QS. Thaha: 54)

“Tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (orang-orang musyrik) tentang berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, (padahal) mereka melewati (bekas-bekas) tempat tinggal mereka (generasi itu)? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Thaha : 128)

Dari kedua ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa ulin-nuha bermakna orang-orang yang berakal, akan tetapi terdapat makna yang lebih beragam daripada itu.

  • Akal yang Terhubung dengan Hati: Uli an-nuha memiliki kecerdasan intelektual dan hati yang bersih, menggunakan akal untuk memahami kebenaran.
  • Ketaatan pada Allah: Mereka taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
  • Kesabaran dan Keteguhan Hati: Uli an-nuha sabar dan teguh pada kebenaran.
  • Berpikir Kritis dan Analitis: Mereka mampu berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh opini.
  • Peduli terhadap Sesama: Mereka peduli dan berempati, selalu berbuat kebaikan.

Konsep uli an-nuha sangat relevan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam era informasi yang serba cepat, kita dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis untuk menyaring informasi yang benar. Selain itu, kita juga perlu memiliki hati yang bersih dan nurani yang jernih agar tidak mudah terjerumus dalam perbuatan yang buruk.

Dalam konteks masa kini, menjadi seorang uli an-nuha berarti:

  • Mampu membedakan informasi yang benar dan hoaks.
  • Memiliki sikap toleransi dan menghargai perbedaan.
  • Aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
  • Menjaga lingkungan dan sumber daya alam.
  • Menjadi teladan bagi orang lain.

Jadi, uli an-nuha adalah kualitas yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Yuk, jadi bagian dari Ulin-nuha! Dengan memiliki sifat ini, kita dapat hidup bahagia di dunia dan meraih keberkahan di akhirat. Baarakallaahu fiikum .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun