Pendapat penulis tentang penggunaan pewarna sintetik pada permen keras memang cukup kontroversial. Di satu sisi, pewarna sintetik bisa memberikan warna yang lebih cerah dan konsisten, yang menarik perhatian konsumen, terutama anak-anak. Selain itu, harga pewarna sintetik biasanya lebih terjangkau dan lebih stabil dalam jangka waktu lama, sehingga bisa memperpanjang masa simpan permen.
Namun, masalah utama yang muncul adalah potensi dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka panjang. Beberapa jenis pewarna sintetik, seperti Brilliant Blue yang tadi disebutkan, diketahui dapat menimbulkan reaksi alergi, gangguan pencernaan, dan bahkan berpotensi sebagai karsinogen (penyebab kanker). Itu kenapa banyak orang lebih memilih pewarna alami karena dianggap lebih aman dan lebih sehat.
Tentu saja, jika produsen bisa mengganti pewarna sintetik dengan alternatif yang lebih aman seperti pewarna alami dari bahan-bahan seperti tanaman atau mikroalga, itu bisa jadi pilihan yang lebih baik. Selain lebih ramah untuk tubuh, penggunaan pewarna alami juga semakin populer di kalangan konsumen yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan. Jadi, meskipun pewarna sintetik punya keuntungan dalam hal harga dan stabilitas, dari sudut pandang kesehatan, penggunaan pewarna alami lebih direkomendasikan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI